AMEG- Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Malang mendorong kadernya untuk mandiri. Hal itu diupayakan untuk penguatan ekonomi mikro terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian sempat melesu.
Salah satu pelatihan yang dilakukan adalah budidaya lobster. Mengapa memilih lobster? Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Husnul Hakim Syadad mengatakan, budidaya lobster dapat mendorong kemandirian kader. Tentu untuk membangun ekonomi kreatif dan bisa meningkatkan pendapatan kader.
"Lobster punya prospek lebih terbuka dibanding dengan komoditas udang lainnya, pemeliharaan tidak ribet, harga stabil serta permintaan pasar tinggi," tutur Husnul.
Untuk pelatihan Husnul menggandeng Hero Lobster Farm, Sidoarjo. Menurutnya, upaya tersebut juga sesuai dengan sejumlah program untuk peningkatan kemandirian kader. Ini program Ansor Preneur, katanya.
"Pertimbangan sinergi karena lobster air tawar memiliki prospek potensi bisnis yang bagus dengan pangsa pasar yang luar biasa. Baik untuk konsumsi maupun untuk hiasan aquarium," katanya.
Selain itu, permintaan pasar tinggi dan produksi masih rendah. Banyak kebutuhan lobster masih belum terpenuhi. Restoran seafood dan warung-warung masih kekurangan untuk pemenuhan kebutuhan mereka setiap harinya. Belum lagi kebutuhan dari luar Malang.
"Doakan upaya pemberdayaan ekonomi saat pandemi budidaya lobster air tawar bisa sukses berkah barokah maslahat Aamiin YRA," tutur pria santri ini.
Saat ini ada 14 Kader GP Ansor Kabupaten Malang yang sedang berproses kerjasama dan menunjukkan progres sangat baik. Kata Husnul, mereka akan terus dievaluasi.
'Beberapa mitra Ansor sudah mulai memasuki fase pengeraman indukan yang nantinya akan mencetak bibit untuk dibesarkan. Perkiraan 2-3 bulan lagi akan dievaluasi dari hasil panennya," jelas Owner Hero Lobster Farm, Hendra Setiawan.