AMEG - Tanggal 20 Mei, persis hari ini, ditetapkan pemerintah sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
Harkitnas yang diperingati tiap tanggal 20 Mei ini, ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.
Sejarah lahirnya Harkitnas, tak lepas dari lahirnya organisasi kepemudaan Boedi Oetomo.
Dan, sosok yang menjadi tokoh penting lahirnya Boedi Oetomo adalahdr. Wahidin Soedirohoesodo.
Mengutip wikipedia, Wahidin lahir di Mlati, Sleman, Yogyakarta, 7 Januari 1852 dan ia meninggal di Yogyakarta, 26 Mei 1917 pada umur 65 tahun.
Wahidin adalah penggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta.
Dokter lulusan STOVIA ini sangat dekat dengan rakyat biasa. Ia menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda.
Menurut dia, cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas. Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah.
Sebagai dokter, ia sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran.
Wahidin Sudirohusodo sering berkeliling kota-kota besar di Jawa mengunjungi tokoh - tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang "dana pelajar" untuk membantu pemuda-pemuda cerdas yang tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Tapi, gagasan ini kurang mendapat tanggapan.
Gagasan itu lantas disampaikan kepada para pelajar STOVIA di Jakarta. Yakni perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan dan meninggikan martabat bangsa.
Gagasan ini ternyata disambut baik oleh para pelajar STOVIA. Akhirnya pada 20 Mei 1908, lahirlah Boedi Oetomo.
Dikutip dari website Kemendikbud, ada sembilan tokoh pendiri Boedi Oetomo, yakni Soetomo, Soeradji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Raden Ongko Prodjosoedirdjo, Mochammad Saleh, dan Raden Mas Goembrek.
Setelah itu, juga bergabung Soewardi Soerjaningrat (atau dikenal dengan Ki Hajar Dewantara), Tjipto Mangoenkoesomo, Tirto Adhi Soerjo, Pangeran Noto Dirodjo, Raden Adipati Tirtokoesoemo dan banyak lagi.
Boedi Oetomo sebagai awal lahirnya banyak organisasi kepemudaan lainnya seperti Indische Partij (IP), Sarekat Islam (SI), dan banyak lagi.