AMEG.ID, Jawa Timur - Kalaksa BPBD Jawa Timur - Gatot Soebroto mengatakan untuk mewaspadai musim kekeringan di Jawa Timur pihaknya sudah mulai memetakan daerah rawan bencana kekeringan. Gatot juga menambahkan pihaknya berkoordinasi dengan lintas lini untuk melakukan kalkulasi untuk kebutuhan air bersih.
"Kalau potensi kekeringan pastinya kami mengawasi beberapa wilayah. Kita berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan kalkulasi kebutuhan air bersih disaat musim kering," ujar Gatot.
Dikutip dari Pemprov Jatim, Gatot menjelaskan tahun 2023 kekeringan di Jatim melanda 23 kabupaten/kota. Dari jumlah itu 232 kecamatan dan 699 desa mengalami kering kritis.
Disampaikan juga oleh Analisis Kebencanaan Ahli Muda Kasie Kedaruratan - Heru Wibowo kekeringan bisa terjadi karena sumber air yang jauh atau kurangnya pasokan air. Masyarakat juga dihimbau ikut serta dalam upaya konservasi air serta mematuhi petunjuk dari pihak berwenang. (IC-GL/Pemprov Jatim)