AMEG - Selain musik rock, Malang Raya ternyata juga kuat sebagai pasar lagu-lagu campursari. Ini diakui Cak Sodiq New Monata.
"Ngalam dari dulu kuat sebagai rasape campursari, mulai dari zaman VCD bajakan hingga era YouTube sekarang, lagu-lagu campursari ayas selalu sukses di Malang Raya," kata Cak Kidos, begitu pimpinan OM New Monata ini biasa dipanggil rekan-rekannya dari Malang.
Hampir semalaman ameg.id ngobrol dengan Cak Sodiq saat Minggu (23/5/2021) ia sowan ke rumah Dirut Arema Media Group (Ameg) Imawan Mashuri di Lawang, Kabupaten Malang.
Cak Kidos menjelaskan, perkumpulan musisi campursari di Malang Raya sangat kuat.Misalnya sebelum lebaran lalu, ada program penggalangan dana "sahabat yatim" di Karangploso Kabupaten Malang oleh para seniman campursari. "Ayas kolem, ngamendek dalan, hasilnya oleh ojirkanyab Rp 21 juta rupiah, menjelang lebaran dana amal untuk anak yatim ini kemudian dibagi-bagikan, ini bukti musisi campursari Malang sangat kompak, solid, tak akoni, " kata bapak enam anak ini.
Begitu juga saat ia dulu mengeluarkan album-album VCD campursari mulai album "Mbebes", "Tali Kutang" atau "Njaluk Pegat" , semua sukses besar di Malang Raya. "Di daerah lain kadit uklam, tapi di Malang aja VCD uyapbanter hingga ojire Rp 60 juta rupiah, luar biasa, ini buktinya rasap campursari di Malang Raya sangat kuat," kata penyanyi kelahiran 7 April 1968 ini. (*)
*kamus bahasa malangan.
Rasap = pasar
Ojir = uang
Kanyab = banyak
Kolem = ikut
Kadit = tidak
Uklam = jalan