Kedatangan PausFransiskus Untuk Apresiasi Kebebasan Beragama

Jumat 30-08-2024,15:03 WIB
Reporter : Naya Pramestya Zahra
Editor : Naya Pramestya Zahra

JAKARTA, AMEG.ID - Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci (Vatikan) - Michael Trias Kuncahyono mengatakan terkait hal tersebut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini tidak hanya untuk umat katolik tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia .

Kemudian juga (Paus Fransiskus) ingin kembali belajar tentang bagaimana negeri yang sangat beragam ini bisa rukun antar-agama,” kata Michael Trias di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Dubes yang biasa dipanggil Trias itu juga mengatakan bahwa tujuan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah untuk mengingatkan bahwa semua orang, meski berbeda-beda, adalah saudara.

Dubes yang dulu aktif sebagai wartawan itu menyebutkan bahwa kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya untuk umat Katolik, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. “Dia (Paus Fransiskus) bukan tokoh politik, tapi tokoh moral,” ujar Trias, seraya menambahkan bahwa Paus Fransiskus selalu menyuarakan perdamaian dan selalu mendoakan wilayah-wilayah yang mengalami konflik.

Kata Trias Paus Fransiskus sangat menghargai  nilai- nilai pancasila yang ada. Sementara hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan Trias mengatakan bahwa hubungan kedua negara semakin baik.

Dia menyampaikan bahwa Paus Fransiskus sangat menghargai Pancasila yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa, mengakui kemanusiaan, berjuang untuk keadilan sosial, serta bermusyawarah. “Itu (Pancasila) sangat dihormati Paus (Fransiskus),” kata Trias. Mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan, Trias mengatakan bahwa hubungan kedua negara semakin baik. Adapun Paus Fransiskus merupakan Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Dia mengatakan bahwa Vatikan menjalin hubungan diplomatik dengan 184 negara, tetapi tidak semua negara tersebut dikunjungi oleh Paus. Bahkan, Argentina, negara kelahiran Paus Fransiskus, belum pernah dikunjungi.

Selain itu Trias menyebut Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar di Dunia yang merupakan salah satu negara dengan pengirim misionaris terbesar di dunia.

 

Dia juga mengatakan bahwa Vatikan merupakan negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, yaitu pada 1947, dan hubungan diplomatik kedua negara baru dimulai pada 1950.

 

Alasan Vatikan mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947, kata Trias, karena kemerdekaan Indonesia itu adalah perjuangan untuk kemanusiaan, membebaskan bangsa dari ketertindasan serta menentang kolonialisme. Michael Trias Kuncahyono meluncurkan buku berjudul Francis, Pope for the People (Fransiskus, Paus untuk Rakyat) pada Kamis.

Kategori :

Terpopuler