MALANG, AMEG.ID - Lewat Dinkes Pemkot Malang membentuk SOP sesuai arahan Kemenkes RI.
Dinkes Kota Malang juga menerima surat edaran dari Dinkes Provinsi Jawa Timur untuk menyiapkan ruang isolasi dan fasilitas kesehatan lain sebagai langkah penanganan utama. Pemkot Malang diminta untuk menyiapkan segala kebutuhan agar bisa mendeteksi gejala cacar monyet sejak dini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan, Kota Malang juga akan menerima vaksin. Namun saat ini vaksin diprioritaskan ke daerah-daerah yang sudah mengonfirmasi terjadinya kasus. Gejala cacar monyet mirip seperti dengan cacar air, namun dengan intensitas yang lebih parah. Kondisi itu diawali dengan kondisi demam tinggi. Penyakit ini juga bisa menular kepada orang lain. “Bintik-bintiknya ini lebih banyak dan lebih sakit. Ini bisa menyerang semua kelompok umur, terutama mereka yang memiliki sistem imunitas rendah seperti anak-anak, lansia dan ibu hamil,” tambahnya.Kepala Dinkes Kota Malang - Husnul Muarif sampaikan Kota Malang akan terima vaksin tapi saat ini masih prioritaskan daerah daerah yang terkonfirmasi kasus. Gejala cacar monyet biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam 1-3 hari sejak demam. Pada umumnya, gejala cacar monyet bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa orang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan gangguan sistem imun.