KPU Jatim Targetkan Partisipasi Pemilih Capai 86 Persen.

Sabtu 07-09-2024,09:27 WIB
Reporter : Naya Pramestya Zahra
Editor : Naya Pramestya Zahra

Jatim, AMEG.ID - Anggota KPU Jatim Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat - Nur Salam mengatakan tahun ini KPU Jatim menargetkan partisipasi pemilih mencapai 86 persen  dengan merujuk pada pencapaian partisipasi pemilih Pemilu 2024 yang mencapai 83 persen. 

 

"Tahapan-tahapan Pilkada ini memasuki fase fase yang cukup padat ya jadi di tanggal 14 September sampai tanggal 21 itu sudah penetapan DPT termasuk di tingkat Provinsi akan digelar di tanggal 23. Selanjutnya untuk pencalonan kita akan melakukan penetapan calon di tanggal 22-23 itu pada pengundian nomor urut," jelasnya,  Jumat (6/9).

 

Nur Salam menambahkan tanggal 25 September sudah memasuki fase kampanye selama 60 hari ke depan. Sehingga tahapan-tahapan ini tentu  menjadi harapan pihak KPU dalam peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024 ini. 

Kata Salam jika merujuk pada data Pemilu 2024  ada sekitar 16,9 persen angka Golput yang artinya terdapat 16 persen tuntutan untuk KPU Jatim untuk mengakomodir kekurangan tersebut agar partisipasi pemilihnya mencapai 86 persen di pilkada ini.

 

"Kami berharap ya peran serta seluruh elemen, utamanya pada peningkatan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 ini. Kami juga mentargetkan untuk menjaga suara partisipasi pemilih merujuk pada pemilu 2024 diangka 83 persen. Sehingga ini tentu berat bagi kami tantangan yang luar biasa," harapnya. 

Ia juga menyebut, jika melihat tren statistik pada pilkada 2024 sejauh ini, pihaknya berharap optimis pilkada serentak ini juga bisa menjadi bagian dari peningkatan partisipasi pemilihnya secara maksimal. Hal ini dikarenakan pelaksanaan yang serentak di Jawa Timur berbeda dari pilkada sebelumnya. 

Selain itu Salam juga menyebut jika melihat tren statistik pada pilkada 2024  pihaknya berharap optimis pilkada serentak ini juga bisa menjadi bagian dari peningkatan partisipasi pemilihnya secara maksimal dikarenakan pelaksanaan yang serentak di Jawa Timur berbeda dari pilkada sebelumnya.

 

"Perbedaan tahapan yang kita sampaikan itu memang tantangan kita diantaranya kalau merujuk pada data Pemilu 2024 angka sekitar 16,9 persen adalah angka Golput artinya tidak menggunakan hak pilihnya. Sehingga ini tantangan kita punya PR 16 persen ini untuk di pilkada ini," pungkasnya.

Kategori :

Terpopuler