Makasar, AMEG.ID - Kemarin (10/9/2024) Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menyampaikan ada 13 daerah rawan konflik saat pilkada 2024 hasil pemetaan Bawaslu.
Daerah yang rawan terjadi konflik di masa kampanye yakni, Kabupaten Pinrang, Takalar, Bulukumba, Maros, Wajo, Enrekang, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Pangkep, Sinjai, Luwu dan Soppeng. "Kita tahu bahwa grafik penanganan pelanggaran, kita belajar pada pemilu lalu bagaimana tingginya urutan suara ulang, kemudian banyaknya pelanggaran masa kampanye itu adalah referensi yang memperkuat posisi pengendalian dan pengawasan kita di beberapa daerah," kata Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli, Selasa (10/9). Berdasarkan hasil penelusuran Bawaslu, sambung Mardiana, kerawanan di beberapa daerah di Sulsel yang terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) masih cukup tinggi.
Kata Mardiana 13 daerah itu salah satunya Kabupaten Pinrang Takalar dan Bulukumba. Selain itu berdasarkan grafik penanganan pelanggaran masih tinggi urutan suara ulang dan pelanggaran di masa kampanye.
"Misalnya dalam hasil penanganan pelanggaran kita dalam masa pemilihan ini ada tiga daerah yang cukup tinggi, seperti ada di Luwu Timur ada 18 kasus yang kita tangani, di Pinrang ada 28 kasus yang telah diproses dan di Pangkep juga ada 9 kasus dan bahkan beberapa daerah yang cukup vital akibat keterlibatan ASN," ungkapnya. Hal ini, menurut Mardiana, menjadi kewaspadaan seluruh pihak terhadap realitas yang terjadi pada saat momentum Pilkada, termasuk para pasangan bakal calon untuk sigap dengan situasi tersebut.
Selain itu juga masih tinggi daerah rawan terkait netralitas ASN.
"Kita berharap bahwa situasi pemilih ini juga menjadi efek baik dari masa pemilu kemarin, dimana Sulsel termasuk wilayah yang relatif aman setelah pasca pemilu. Kita juga berharap bahwa Pemilu ini memberikan grade yang baik bagi Sulawesi Selatan dan juga sudah disampaikan oleh PJ Gubernur bahwa akan ada intervensi kegiatan di beberapa titik yang dianggap rawan," jelasnya.