Jawa Timur, AMEG.ID - Keanekaragaman hayati di Indonesia khususnya tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di wilayah-wilayah tertentu seperti Jatim disebut berada di ambang kepunahan.
Salah satunya adalah Jawa Timur, yang menjadi rumah bagi beberapa tumbuhan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Namun, sayangnya, banyak dari tumbuhan ini kini berada di ambang kepunahan. Hal ini diungkapkan oleh Heri Santoso, seorang botanist, melalui akun TikToknya @herisants. Berikut adalah tumbuhan endemik Jawa Timur yang sangat rawan punah, lengkap dengan penjelasan singkat mengenai sebaran alami dan status keberadaannya saat ini, dilansir akun TikTok @herisants, Minggu (22/9). 1. Jambu Lir (Syzygium discophorum) Jambu Lir, yang merupakan kerabat dari jambu air, pertama kali ditemukan di Gunung Wilis. Kini, sebaran alaminya hanya tercatat di beberapa lokasi, seperti Gunung Sigogor, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan Gunung Anjasmoro. Jambu Lir adalah salah satu tumbuhan endemik yang semakin sulit ditemukan di alam liar.Coleus steenisii pertama kali dicatat keberadaannya di Gunung Arjuno, khususnya pada jalur pendakian Tretes. Namun, hingga kini, keberadaannya belum berhasil ditemukan kembali, membuat tumbuhan ini semakin langka dan kemungkinan berada di ambang kepunahan.
3. Anggrek Geni (Dendrobium jacobsonii)
Anggrek yang memiliki bunga berwarna merah menyala ini hanya tumbuh di ketinggian pegunungan, menempel pada batang dan cabang pohon cemara gunung. Anggrek Geni menjadi salah satu tumbuhan yang sangat spesifik habitatnya, membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan.
4. Sweertia coerulescens
Tumbuhan ini dikenal memiliki sebaran alami di puncak Gunung Welirang. Namun, sayangnya, hingga kini, keberadaannya di alam tidak diketahui pasti dan dianggap hilang.
Kata Heri diperlukan kerjasama antara masyarakat peneliti dan pemerintah dalam melakukan survei penelitian serta upaya konservasi untuk menjaga keanekaragaman hayati dalam upaya pelestarian. 5. Uwi Madiun (Dioscorea madiunensis)
Tumbuhan endemik ini berasal dari wilayah Ponorogo. Uwi Madiun sekarang menjadi sangat langka, dengan populasinya yang dapat dihitung dengan jari. Kelangkaan ini memicu kekhawatiran akan nasib tumbuhan yang dulunya lebih umum dijumpai di Jawa Timur.
6. Aralia indonesica
Kerabat tumbuhan Walisongo ini diketahui hanya tumbuh di Gunung Arjuno dan Gunung Tengger. Aralia indonesica merupakan tumbuhan epifit yang hidup dengan menempel pada pohon cemara gunung, memperlihatkan interaksi uniknya dengan ekosistem hutan pegunungan.
7. Pala Jawa/Durenan (Myristica teysmanii)
Sebaran alami Pala Jawa atau dikenal juga dengan nama Durenan ditemukan mulai dari Pacitan hingga ke wilayah Malang Selatan. Tumbuhan ini semakin jarang ditemukan, meskipun keberadaannya pernah lebih melimpah di masa lalu.