Angka Anak Putus Sekolah Di Kota Malang Masih Tinggi

Jumat 11-10-2024,15:36 WIB
Reporter : Naya Pramestya Zahra
Editor : Naya Pramestya Zahra

Kota Malang, AMEG.ID - Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang Muflikh Adhim menyampaikan ada beberapa permasalahan yang menyebabkan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD sampai SMP di Kota Malang belum mencapai 100 persen.

Namun, tidak semuanya terhimpun karena kendala teknis. Salah satunya terkait satuan pendidikan yang tidak terdeteksi lewat data pokok pendidikan (dapodik). ”Sebagai contoh siswa yang menempuh pendidikan di sekolah yang berbasis pondok,” kata dia. Menurut Adhim, siswa yang mondok tidak memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).

Itu menjadi salah satu penyebab realisasi APM tidak bisa 100 persen.  Sementara pada usia 13-15 tahun terdapat 42.125 jiwa.  Yang menempuh pendidikan SMP 86,98 persen . Kepala bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Muflikh Adhim mengatakan, ada beberapa kendala yang menyebabkan APM di Kota Malang belum mencapai 100 persen.

Kata Adhim masih ada sekitar 5 sampai 10 siswa yang putus sekolah. Walaupun begitu Pemkot Malang memastikan seluruh anak usia 7 sampai 12 tahun bisa bersekolah.

Kurangnya kesadaran di beberapa daerah yang minim akses pendidikan (pinggiran) ikut menjadi penyebab APM belum sepenuhnya maksimal di Kota Malang. Pola pikir orang tua yang menyepelekan pendidikan membuat anak enggan melanjutkan studi. Padahal segala support telah diberikan oleh Disdikbud untuk mendongkrak angka partisipasi sekolah.

Misalnya program sekolah gratis. Sosialisasi juga tak luput dilakukan. Misalnya, memberikan edukasi mengenai pentingnya menempuh pendidikan. Atau mengarahkan anak memiliki cita-cita sebagai motivasi ke depannya.

Adhim menjelaskan penyebab APM lainnya kurangnya kesadaran di daerah yang minim akses pendidikan dan pola pikir orang tua yang menyepelekan penyebab APM belum mencapai 100 persen. “Tapi kami juga perlu support dari orang tua, kalau tidak ya pasti percuma,” ujar pejabat eselon IIIB Pemkot Malang itu.

 

Kategori :

Terpopuler