Pesan presiden sangat jelas, “gunakan dan lanjutkan jurus-jurus yang dipakai pak Doni. Itulah kalimat Bapak Presiden yang akan saya ingat terus. Mohon bang Doni, jangan dianggap sebagai gangguan kalau saya selalu minta arahan dan bimbingan abang,” ujar Ganip ditujukan kepada Doni yang duduk di hadapannya.
Pesan Presiden yang kedua adalah, segera transfer permasalahan yang harus ditangani.
Ketiga, dalam kondisi Covid-19 ada trend merangkak naik pasca libur Lebaran, kunci utamanya adalah PPKM Mikro yang diperketat, pelaksanaan 3M dan 3T secara konsisten dan penuh disiplin.
“Insya Allah saya akan lanjutkan apa-apa yang sudah abangda lakukan dengan sangat baik. Semoga saya bisa, paling tidak memelihara apa yang sudah abang lakukan. Ini janji saya,” tambah Ganip, sambil memandang ke arah Doni.
Pacar Lima Langkah
Pacarku memang dekat/Lima langkah dari rumah/Tak perlu kirim surat/SMS juga nggak usah//Kalau rindu bertemu/Tinggal nongol depan pintu/Tangan tinggal melambai/Sambil bilang: "Hello, Sayang"
Untuk diketahui, larik narasi puitis di atas adalah lirik lagu dangdut berjudul “Pacar Lima Langkah”, lagu besutan Iceu Wong tahun 2008. Lirik itulah yang digunakan Ganip ketika memperkenalkan istri tercinta, Ati Supriati.
“Saya naksir dia waktu kelas satu SMA, dan dia masih kelas tiga SMP. Jadi, bisa dibilang dia itu cinta saya, mulai cinta monyet sampai sekarang cinta king kong,” kelakar Ganip.
Dari Ati, ia dikaruniai dua putra dan satu putri. Dua putra-putrinya sudah menikah. Dari putri sulung ia beroleh tiga orang cucu. Dari putra kedua, bakal memberinya cucu keempat. “Menantu saya mendapat tugas sebagai Atase Pertahanan di Serbia,” ujar Ganip.
Jabatan Kepala BNPB, tidaklah ringan. Presiden memberi perintah kepada Ganip. “Supaya jurus jurus yang dipakai pak Doni, diserahterimakan, dan itu dilanjutkan. Itu bahasa pak presiden. Saya yakin jurus jurus itu terdokumentasikan dengan baik, Insya Allah saya akan menyesuaikan," kata Ganip bersemangat.
BNPB Ibarat Kopassus
Sebelumnya, Doni Monardo juga menyampaikan semacam sambutan perpisahan. Ia berpidato didampingi istri tercinta, Santi Monardo.
Doni berterima kasih kepada seluruh pejabat dan staf BNPB yang telah bekerja keras membantunya selama 2 tahun 4 bulan bertugas. Baginya, BNPB ibarat kesatuan lamanya, Kopassus. Dalam kondisi negara yang rawan bencana, aparat BNPB nyaris tidak pernah beristirahat.
“Jadi, pak Ganip nanti akan didukung aparat sipil tapi berjiwa militan. Sulit menemukan ASN yang punya dedikasi luar biasa seperti ASN di BNPB,” kata Doni, bangga.
Tak lupa, Doni menyampaikan terima kasih karena telah diberi kesempatan oleh Presiden Joko Widodo memimpin BNPB dan Satgas Covid-19. Sebuah kehormatan yang luar biasa dari aspek kemanusiaan.
“Semua terkendali dengan baik, berkat kolaborasi para ASN di BNPB yang sangat luar biasa. Sekali lagi, saya berterima kasih,” ujar Doni.
Di mata Doni, Ganip Warsito bukan orang asing di dunia kebencanaan. Sejak menjabat Asops TNI, lalu Pangkogabwilhan III, sudah bersinggungan dengan bencana alam dan Covid-19. Bahkan tidak sedikit kontribusi Ganip dalam membantu pelaksanaan tugas BNPB dan Satgas Covid-19.
“Salah satunya, ketika transportasi langka akibat PSBB di awal awal pandemi, sementara relawan dokter harus dikirim ke berbagai daerah, maka beliaulah yang memerintahkan TNI-AU mengerahkan pesawat mengangkut relawan ke berbagai daerah,” singkap Doni.