AMEG.ID, Jakarta - Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendiktisaintek - Beny Bandanadjaja menyampaikan, pihaknya berencana meningkatkan pengajaran soal kemampuan critical thinking untuk memperbaiki metode pembelajaraan saat ini.
"Kemampuan critical thinking ini jadi bagian dari rencana ke depan dalam perbaikan metode pembelajaran agar mahasiswa bisa survive (bertahan), survive dalam arti mendapatkan pekerjaan," ungkap Beny Bandanadjaja di Jakarta, pada Kamis dini hari.metode belajar-- Kata Beny para mahasiswa perlu dibekali kemampuan critical thinking, agar bisa diserap di dunia kerja yang semakin menantang. Sebelumnya Mendiktisaintek Satryo Soemantri menyampaikan akan banyak pekerjaan yang kemungkinan hilang pada 10 sampai 20 tahun mendatang. "Ada pekerjaan yang akan hilang, maka tentunya akan muncul pekerjaan baru. Nah, berarti kita harus membekali mahasiswa dengan kemampuan critical thinking," ujarnya. Menurut Beny, saat ini sudah muncul sejumlah masalah terkait tenaga kerja, salah satunya adalah bagaimana siswa dan juga mahasiswa yang sudah lulus bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka dan gaji yang layak. Untuk mengatasi hal itu, Kemendiktisaintek pun berkolabotasi dengan PT Bank DBS Indonesia dan Dicoding Indonesia untuk menyelenggarakan Coding Camp Powered by DBS Foundation 2025 yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk menjadi berkembang dan talenta digital yang siap kerja. Pihak mereka optimis bahwa program itu dapat menghasilkan talenta digital yang lebih unggul serta berdaya saing tinggi untuk tantangan di masa depan. "Dengan adanya Coding Camp ini, harapannya para lulusan tersebut punya alternatif untuk mendapatkan pekerjaan (di bidang teknologi informasi) manakala memang pekerjaan pada bidangnya mungkin belum terlalu bagus (ketersediaan lowongannya atau nominal rentang gajinya)," tambah Beny.