AMEG.ID, Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia tidak akan melakukan lagi impor untuk konsumsi seperti komoditas beras, garam dan gula serta untuk pakan ternak seperti jagung pada 2025.
"Jadi tidak impor jagung untuk pakan, tidak impor garam untuk konsumsi, tidak impor gula untuk konsumsi, tidak impor beras untuk konsumsi 2025," kata Zulkifli setelah Rapat Koordinasi Terbatas Penetapan Neraca Komoditas Pangan 2025 di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta. Menanggapi hal tersebut, pemerintah sudah menargetkan produksi gula dalam negeri mencapai 2,6 juta ton begitu juga dengan produksi garam yang didorong untuk memproduksi sampai 2,25 juta ton. Lalu untuk produksi beras akan mengalami surplus 1 juta ton.Produksi beras dalam negeri-- Kata Zulkifli, produksi jagung untuk pakan ternak ditargetkan mampu mencapai 16,68 juta ton. Jumlah ini masih surplus 3 juta ton dari kebutuhan pakan dalam negeri. "Jagung itu kebutuhan 13 juta ton lebih (produksi jagung pakan), berarti bisa ekspor kita," ujarnya. Ia juga menyampaikan bawah target produksi beras pada 2025 bisa mencapai 32 juta ton, sedangkan kebutuhan dalam negeri bisa mencapai 31 juta ton. Menurutnya kebutuhan tersebut bisa digunakan untuk cadangan pangan jika nantinya terjadi peristiwa seperti bencana alam. "Insyaallah nanti kita tidak akan impor beras lagi untuk konsumsi," ucap Zulkifli.