AMEG.ID, Banyuwangi - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan Kabupaten Banyuwangi berpotensi besar dalam pengembangan kopi. Hal itu disampaikan setelah kunjungannya ke Kampung Kopi Lerek.
Kata Luhut, ekosistem disana dinilai sudah terbentuk. Kedepan pihaknya akan coba riset kopi di sini serta berencana membangun laboratorium untuk pengembangan kopi di Banyuwangi. "Oleh karena itu, kami berencana melakukan riset dan sekaligus pembangunan laboratorium pengembangan kopi di Banyuwangi," ungkapnya. Tak hanya berkunjung ke Kampung Kopi Lerek, Luhut juga mengunjungi Kampung Kopi Gombengsari yang terkenal dengan penghasil kopi robusta dan kopi lanang yang telah tersertifikasi oleh Indikasi Geografis (IG). Sementara itu, Ketua gapoktan gombengsari, Haryono menyampaikan potensi produksi kopi di desanya cukup besar dan dari luasan kebun kopi yang ada produksinya mencapai 1-2 ton per hektar. "Dulu sebelum ada dukungan pemerintah, harga kopi kami hanya 18 ribu hingga 20 ribu per kilogramnya. Sekarang harga itu mencapai 70 ribu hingga 80 ribu per kilogram. Harga ini dinilai jauh lebih baik," ungkap Haryono. Melansir Antara Jatim, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa desa tersebut memang merupakan salah satu penghasil kopi terbaik di Banyuwangi. Kata Ipuk desa ini juga memiliki lahan kopi rakyat sekitar 600 hektare. "Dari hulu ke hilirnya sudah tertata, mulai dari peternakan, kotorannya diolah menjadi pupuk dan pupuk organiknya untuk menyuburkan tanaman kopi para petani," kata Ipuk.Luhut Menilai Banyuwangi Punya Potensi Besar Pengembangan Kopi
Jumat 03-10-2025,13:09 WIB
Editor : Admin ameg
Kategori :