AMEG - Mel Shandy tak bisa melupakan kejadian ini."Saat show di Malang, aduh, penontonnya heboh, gedung penuh sesak, saat saya naik panggung, sepatuku dijilat-jilat penonton di depan setiap kakiku naik speaker," ujar Mel Shandy kepada ameg.id, tadi pagi.
Kejadian itu, sekitar awal tahun 1989. Saat itu lagi ngehitsnya lagu "Bianglala" dari Amel Shandy. Promotor konsernya Log Zhelebour.
Menurut Mel, kejadian itu sangat membekas dan tak ia sangka-sangka, hingga ia ingat sampai sekarang.
Saat konser di Malang itu, Mel Shandy diiringi musisi Tedy Sudjaya (drum), Totok Tewel (gitar), Didik Sucahyo (bas) dan Almarhum Edy Darome (drum).
Bagi ladyrocker Bandung ini, kota Malang begitu bersejarah bagi perkembangan musik rock di tanah air. "Dulu sering banget konser di kota Malang, dulu waktu show di gedung apa tuh Mas, namanya aku lupa," kata Mel mengingat-ingat.
Setelah diberitahu namanya GOR Pulosari dan sudah beralih-fungsi jadi pertokoan, Mel spontan menyayangkan. "Wah, sayang banget ya, padahal itu tempat yg paling bersejarah buat musisi rock di tanah air,," kata penyanyi yang kini berhijab ini.
Saat pandemi sejak Maret 2020, seperti artis lainnya, Mel pun lebih banyak di rumah. "Duuh .. sediih aku Mas, udah vakum juga hampir dua tahun," katanya. (*)