AMEG - Asosiasi Gerakan Zakat Indonesia menggelar musyawarah nasional di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, Kamis (3/6/21) hingga Jumat (4/6/21), untuk mengaitkan komitmen kolaborasi pemberdayaan masyarakat sebagai arah gerakan zaka ke depan.
Hadir pada acara itu, Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin, meski hanya virtual. Dalam sambutannya, dia mengingatkan, persoalan kemiskinan bersifat dimensional, sehingga penanganannya butuh waktu dan keterlibatan berbagai pihak.
"Kemiskinan tidak hanya soal ekonomi, juga melibatkan banyak sektor, seperti akses pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan lainnya," jelas Ma'ruf.
Menurutnya, peranan zakat sangat penting dalam kondisi perekonomian Indonesia yang turun akibat pandemi Covid-19. Sehingga penyalurannya dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat. "Peran ini seiring berbagai bantuan sosial yang telah dikucurkan pemerintah selama masa pandemi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Zakat, Bambang Suberman, menjelaskan, forum zakat telah melakukan upaya untuk mendukung pembangunan nasional, khususnya pengentasan kemiskinan, sejak 2018 hingga 2021.
Salah satunya menguatkan peningkatan kompetensi, kapasitas amil zakat dan pendampingan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), untuk memastikan program pemberdayaan masyarakat demi mengentaskan kemiskinan. Selain itu juga menciptakan ekosistem gerakan zakat untuk mendorong lahirnya kolaborasi pemberdayaan masyarakat antar OPZ di berbagai daerah.
"Kolaborasi dan integritas program antar pihak memang sangat diperlukan, salah satunya kolaborasi antar negara dengan pegiat sektor zakat," tuturnya.
Disebutkan, dana zakat, infaq dan sedekah yang dikelola OPZ telah disalurkan dalam berbagai macam program pemberdayaan masyarakat, meliputi sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial.
"Kami berharap Munas ini menjadi momentum menguatkan peran OPZ dan kolaborasi dengan pemerintah dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional yang berkelanjutan," katanya.
"Forum zakat akan terus meningkatkan peran dan kontribusinya mendukung pembangunan nasional. Kami harap ini menjadi momentum untuk menguatkan peran dan kolaborasi mencapai pembangunan nasional yang berkelanjutan," imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyambut baik kehadiran anggota Forum Zakat di Kota Batu. Dia berharap ada sinergi dan kolaborasi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat miskin.
"Masyarakat miskin di Kota Batu saat ini ada 3%, terendah di Jatim, tapi pengentasannya tidak mudah. Perlu sinergi pemerintah dengan lembaga zakat, tidak hanya memberikan stimulus, tapi juga pendampingan, agar ekonomi masyarakat meningkat," harapnya.(*)