Perang Gerilya Teroris Papua

Sabtu 05-06-2021,08:00 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

KKB (kelompok kriminal bersenjata) Papua menggila. Mereka membakar Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua, Kamis (3/6). Membunuh empat warga sipil. Kontak tembak lawan TNI-Polri, lalu teroris kabur masuk hutan lagi.


AMEG - Dari kejadian itu, beban tugas TNI-Polri tambah berat. Teroris Poso pembantai warga sipil belum beres. Kini ditambahi teroris KKB Papua.

Dari kejadian itu, juga bisa disimpulkan: Teroris membunuh siapa saja. Tak peduli sesuku. Di Papua maupun Poso.

Rusuh di Papua dimulai Kamis (3/6) sekitar pukul 17.30 WIT. Teroris membakar gedung kantor dinas perhubungan yang juga kantor unit penyelenggara bandar udara (UPBU) dan kantor AirNav di Kabupaten Puncak-Ilaga, Papua. Rumah dinas juga dibakar.

Sore itu juga, pasukan gabungan Polri-TNI menuju bandara. Terjadi kontak tembak lawan teroris. Kemudian, teroris kabur, masuk hutan lagi.

Kepala UPBU Ilaga Herman Sujito kepada pers mengatakan, bangunan dua lantai itu dibakar teroris KKB. "Itu gedung untuk operasional kami, juga AirNav serta beberapa rumah dinas," kata Herman kemarin (4/6).

Malamnya, teroris lanjut membakar Bandara Aminggaru, Ilaga. Lokasi dekat kantor dishub yang sudah dibakar.

Di bandara, yang dibakar: ATC (air traffic controllers) Bandara Aminggaru, pesawat rusak yang terparkir, dua unit rumah warga sipil, dan ekskavator.

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudussy menjelaskan, Jumat (4/6) pukul 05.30 WIT pasukan gabungan Polri, TNI-AD, dan TNI-AU menyisir bandara.

Ternyata ada yang tewas, pria Hebel Helenti, 30, warga Kabupaten Alor, NTT, yang tinggal di Papua. Ia tukang bangunan.

Ketika aparat mengevakuasi korban, terorisnya muncul. Terjadilah kontak tembak. Proses kontak tembak sampai tiga jam.

Sekitar pukul 11.30 WIT, unit identifikasi mengolah TKP pembakaran.

"Selanjutnya tim pimpinan Kapolres Puncak kembali ke mapolres. Ternyata, ada warga melapor bahwa ada lima warga sipil yang dibunuh teroris dan tiga orang lainnya terluka," tuturnya.

Yang dibunuh, Kepala Desa Nipurlema, Ilaga, Petianus Kogoya dan empat anggota keluarganya.

Akibat teror, penduduk Ilaga mengungsi. Meski para teroris sesuku, mereka tak pandang suku, membunuh. Sampai Jumat malam, suasana di Ilaga mencekam.

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler