AMEG - Tolong minggir, New York Fashion Week. Adieu, Paris Fashion Week. Kalian punya ’’pesaing’’. Yakni ibu-ibu pedesaan Tiongkok yang sedang menjajakan sayur mayur dari kebun mereka. Alih-alih membayar Instagram untuk mengiklankan hasil panen, mereka menggeber ’’peragaan busana’’.
’’Mari kita sambut, bunga-bunga desa kita, yang segera naik panggung dengan kerennya,’’ seorang perempuan mengumumkan di awal video. Kamera kemudian menyorot seorang perempuan paro baya. Dia mengenakan busana ’’couture’’ yang tersusun dari daun-daunan. Bagian bawahnya mengembang ala fringed skirt yang edgy. Dia membawa sekeranjang terong, labu, hingga mentimun.
Dengan percaya diri, dia berjalan dengan gaya persis seperti para supermodel di runway. Lengkap dengan ekspresi fierce. Matanya tajam, tapi tidak menatap kamera secara langsung. Si ibu segera disusul perempuan kedua. Yang mengenakan one shoulder dress berbahan daun serta caping jerami berhias kembang. Dia membawa pikulan penuh berisi sayuran.
Total, ada empat perempuan yang menjadi model sayur-sayuran. Diiringi musik trance yang menghanyutkan, mereka bergantian mempresentasikan busana dan aksesori.
Video tersebut diambil di pinggiran Chenxi, Provinsi Hunan. Hanya berdurasi semenit. Namun menjadi viral di Douyin (TikTok-nya Tiongkok). Pengunggah video itu adalah perempuan bernama marga Xu. Tidak ada nama lengkap dia.
’’Yang berjalan paling depan itu ibu mertuaku. Aku yang ketiga. Kami berasal dari keluarga besar,’’ ungkap Xu, yang juga bertindak sebagai narator. ’’Kami membuat baju dari daun-daunan, dan hiasan kepala dari apa saja yang bisa kami temukan di kebun,’’ lanjut dia.
Xu berharap, video itu tidak hanya viral. Tapi benar-benar berdampak pada kehidupan dia dan keluarga. Serta para petani lain di desa. ’’Sayur-sayuran organik kami kurang laku belakangan ini. Kupikir, dengan mempromosikannya lewat Douyin, kami bisa meningkatkan penjualan,’’ tutur dia.
Xu hanya satu dari puluhan ribu content creator yang berbasis di daerah pedesaan. Terlepas dari tujuannya, vlog tentang kehidupan desa memang sedang booming di Tiongkok. Video-video itu kebanyakan diunggah di Douyin. Yang jumlah pemakainya mencapai 873 juta.
Salah satu vlogger yang paling terkenal adalah Li Ziqi. Vlog-vlog pendek dia tentang kehidupan yang damai dan sederhana, selalu menuai lebih dari 5 juta views. Tapi, ada juga yang seperti Xu. Yang menggunakan platform itu untuk berjualan produk-produk pertanian dan hasil kebun.
’’Pengguna internet, yang kebanyakan tinggal di kota, merindukan suasana pedesaan. Itu menjadi semacam pelepas stres,’’ tutur Xing Yuan, profesor filosofi dari Shanxi University, kepada kantor berita Xinhua. ’’Di desa, ada bulan, ada bintang. Terdengar pula anjing menggonggong dan ayam jantan berkokok. Video-video seperti itu menghidupkan kembali memori masa kanak-kanak kita,’’ lanjut dia.
Video Xu tentang ibu-ibu fashion show tadi ditonton lebih dari 10 juta kali. Komentar-komentarnya positif. Netizen umumnya gemas melihat kepolosan dan kepercayaan diri mereka. ’’Rasanya seperti menonton Paris Fashion Week, tapi versi pedesaan,’’ kata seorang pengguna Douyin. Yang lain menyahut, ’’Wajah bibi-bibi ini begitu bangga akan hasil kebunnya!’’ Yang jelas, gagasan itu cukup kreatif. Bisa disontek untuk menjajakan kangkung… (*)