AMEG - Hingga saat ini, hasil test 75 karyawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinyatakan tidak lulus Test Wawasan Kebangsaan (TWK), tidak pernah dipublikasikan KPK.
Saat diminta pegawai pun, tetap disembunyikan KPK.
Hal ini mengundang pertanyaaan penyidik KPK yang ikut dinyatakan tidak lulus, Novel Baswedan.
Melalui akun twitter pribadinya, Novel mengatakan, hasil assesment TWK sudah diminta oleh beberapa pegawai KPK tapi tidak diberikan, malah membuat stigma seolah tidak bisa dibina.
"Hal ini makin menampakkan adanya niat yang tidak baik. Kalo tesnya jujur, kenapa hasil TWK harus disembunyikan?," tanya Novel melalui akun @nazaqistsha Jumat (11/6) tadi malam.
Novel lantas mengatakan, ia sangat prihatin dengan kondisi KPK saat ini. "Lebih prihatin lagi krn Pak A. Damanik, Rizka, Yudi dan saya yang ungkap kasus ini justru diupayakan untuk disingkirkan dengan alat TWK. Harapan memberantas korupsi mau dimatikan?," tanyanya.
Bahkan Novel mengatakan kalau isu radikal dan taliban, adalah isu yang disematkan untuk memusuhi orang-orang yang bekerja baik di KPK. "Isu ini cukup berhasil membuat stigma, dan mengganggu kerja pemberantasan korupsi," katanya.
Novel menyimpulkan bahwa sudah diduga dan makin tampak adanya by design. "Ini tahap akhir pelemahan KPK, maka harapan masyarakat harus diperjuangkan hingga tahap akhir yg bisa lakukan," tegasnya.
Berikut nama 75 karyawan KPK yang dinyatakan tidak lulus melalui test TWK, tapi lucunya hasil testnya ketika diminta tetap disembunyikan oleh KPK pimpinan Firli Bahuri. Ini daftar lengkapnya:
1. Sujanarko
2. Ambarita Damanik
3. Arien Winiasih
4. Chandra Sulistio Reksoprodjo
5. Hotman Tambunan
6. Giri Suprapdiono