AMEG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana memberi vaksinasi bagi pelajar satuan tingkat pendidikan, sebagai awal pembelajaran tatap muka Juli mendatang.
Sayangnya, tren kasus positif Covid-19 saat ini justru meningkat di sejumlah wilayah. Para pengamat pendidikan pun mulai angkat suara.
Dihubungi via telepon (18/6/21) sore ini, akademisi Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Sakban Rosidi MSi, meminta agar pemerintah pusat dan daerah harus merancang rencana ini dengan hati-hati.
“Tentu saya senang dengan rencana ini, tapi alangkah baiknya jika dimatangkan dulu,” pintanya.
Menurutnya, penggunaan vaksin bagi pelajar harus diperhatikan dari segi keamanan, terutama vaksin yang digunakan, anjuran pemakaian, hingga rekomendasi dari dokter.
“Pemerintah pusat dan daerah juga harus turun ke lapangan, berikan edukasi kepada orang tua atau wali murid, supaya mereka benar-benar paham dan tidak perlu takut divaksin,” katanya.
Sakban juga berharap pemerintah bisa memperhatikan secara betul, agar tidak ada masalah pasca divaksin.
"Selain itu, peran orang tua juga harus aktif mengedukasi anak-anaknya, terutama agar menerapkan Prokes saat di luar rumah,” pungkasnya.