AMEG - Rangkaian peringatan HUT ke-75 Bhayangkara diisi kegiatan bakti sosial di bidang kesehatan, di Kasembon, Kabupaten Malang, Kamis (24/6/21), menyasar masyarakat pra sejahtera dan petani.
Pelaksanaan bakti sosial ini salah satu bentuk implementasi 16 program Kapolri (Presisi), dengan harapan mendekatkan kehadiran Polisi di tengah masyarakat.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Kecamatan Kasembon itu dihadiri Kepala Inkoppol RI, Irjen Pol (P) Yudi Sushariyanto, Karumkit Bhayangkara Tingkat l Raden Said Sukanto, Brigjen Pol dr Asep Hendradian, Ketua Bhakti Sosial Kesehatan, Irjen Pol (P) Mudji Waluyo, Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Hisbulloh Huda, Bupati Malang, Sanusi, Kapolres Batu, AKBP Catur C Wibowo, dan stakeholder.
Pada bakti sosial kali ini dibagikan enam unit kursi roda, obat-obatan, 5.000 masker, alat bantu jalan, dan beras. Selain itu, Inkoppol RI bekerjasama dengan Kapusdokkes dan Karumkit juga memberi fasilitas operasi katarak, hernia, bibir sumbing serta penyakit kronis lain secara gratis.
"Bakti sosial tingkat nasional ini wujud dari program Inkoppol, yakni menghadirkan kegiatan positif di masyarakat, untuk mencegah pola pemikiran ekstrim dan cenderung mengarah radikalisme," tutur Irjen Pol Mudji Waluyo.
Dipilihnya Kasembon, karena beberapa tahun lalu pernah dilakukan penangkapan gembong teroris Internasional, Dr Azhari, tepatnya di Kota Batu.
Program itu dilakukan dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani seluas 10 hektar, ditanami 10 ribu pohon pisang, terdiri dari 60 persen pisang kepok kuning dan 40 persen pisang raja bolu, termasuk 1000 pohon durian.
"Sebelum pisang panen, Inkoppol memberikan subsidi beras sebanyak 20 kg kepada 55 orang petani. Kelak ketika panen, petani akan mendapat bagian 20 persen, Perhutani 20 persen dan Inkoppol 60 persen," jelasnya.
Menurutnya, saat panen, pisang tak dijual begitu saja tapi diolah menjadi kripik dan diberi standarisasi. Sehingga bisa diekspor. "Hal ini kami lakukan untuk memberi nilai tambah, karena jika dijual begitu saja, satu pandan mungkin hanya Rp 100 ribu. Tapi bila dijadikan keripik, satu ons saja sudah Rp 25 ribu," tutur Mudji.
Program itu diharapkan memberi kontribusi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu bangkit di tengah-tengah masa sulit karena pandemi.
Dia juga menghimbau kepada Kepala Dinkes Kabupaten Malang dan RS Bhayangkara Batu agar memantau pasca operasi dan melaporkan hasilnya.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Hisbulloh Huda menjabarkan, kegiatan bakti sosial kesehatan sudah dimulai sejak Senin (21/6), dengan dilakukan operasi katarak di RS Bhayangkara Kota Batu.
"Kegiatan seperti ini juga kami lakukan di seluruh Indonesia. Terutama untuk operasi bibir sumbing, kami sudah memecahkan rekor nasional dengan melaksanakan operasi kepada 760 pasien," tandas Huda.
Salah satu pasien operasi hernia, Abdul Fatah, berterima kasih kepada seluruh jajaran Polri, karena telah membatu menyembuhkan penyakit yang telah dia derita selama 15 tahun.
"Saya sendiri bekerja sebagai petani. Waktu masih sakit hernia, ketika saya buat mencangkul rasanya sakit sekali. Namun setelah dilakukan operasi, rasa sakit itu sudah hilang. Sehingga saya bisa mencari nafkah dengan normal," tandasnya. (*)