Setelah masuk jurusan biokimia di Cornell University, Brody menyadari bahwa bekerja di laboratorium sangat membosankan. Teryata, dia lebih tertarik mempelajari hasil penelitian orang lain. Lalu menyampaikannya kepada publik. Jadi, dia mengawinkan biokimia dengan jurnalistik. Dia menulis artikel-artikel ilmiah yang berfokus pada topik kesehatan masyarakat.
’’Saranku untuk mahasiswa: cobalah mempertemukan passion dengan bakatmu. Dan kalian akan menjalani karir yang kaya serta memuaskan,’’ tulis Brody. ’’Aku juga merekomendasikan mencari pasangan hidup yang mau berbagi semua peran. Termasuk pekerjaan rumah tangga yang membosankan,’’ tambah istri mendiang penulis lagu Richard Engquist itu.
Apakah Brody menyimpan penyesalan? Ya, dia menyesal tidak belajar bahasa Spanyol. Dia tidak belajar teknik membaca cepat. Dia juga menyesal belum pernah melihat orangutan di habitat aslinya, Kalimantan, serta gorila di Rwanda. Tapi dia tidak baper. ’’Ya sudah. Aku menerima saja. Sekarang aku puas melihat mereka di TV,’’ jelas dia.
Dan kalau akhirnya tiba saat dia harus pensiun dari menulis, Brody ingin menjadi sukarelawan yang merawat anak-anak. ’’Aku senang sekali melihat anak-anak. Mereka membuat langkahku lebih ringan, hatiku lebih hangat, dan jiwaku lebih kaya. Semangat dan keingintahuan mereka memberi secercah harapan, bahwa dunia akan lebih baik,’’ tutup Brody. (*)
Octogenarian Sukses
Dr Anthony Fauci
80 tahun
Ahli fisika, ahli penyakit menular, imunolog, penasehat kesehatan Presiden AS Joe Biden
Nancy Pelosi
81 tahun
Ketua DPR AS
Anthony Hopkins
83 tahun
Aktor, baru saja meraih Oscar lewat film The Father