AMEG - Penyanyi dangdut Malang Raya yang pernah lolos 16 besar Bintang Pantura Indosiar ini, mengaku kariernya dilalui dengan perjuangan keras.
Menurut penyanyi yang tinggal d Jalan Temenggungan, Ledok, Kesatrian, Blimbing Malang ini, saat awal nyanyi dulu tidaklah mudah.
"Mama mendukung tapi ayah sangat tidak mendukung, karena ayah pikir semua penyanyi itu jelek di mata orang, jadi tiap aku mau nyanyi, aku dandan dari rumah berangkat pakai kaos biasa, baru di luar .. ganti baju he he he," katanya kepada ameg.id kemarin.
Hal seperti itu ia jalani hampir setahun lamanya. "Lama-lama ayahku curiga, akhirnya aku mengakui kalau selama ini aku nyanyi, syukurlah ayahku gak marah, karena selama aku bisa menjaga diri," kata Mentari Gusta Dewanty, nama lengkapnya, yang lahir di Malang tanggal 1 agustus 1995 ini.
Menariknya, Mentari mengaku kalau ia mendaftar audisi online Bintang Pantura Indosiar, ternyata tanpa ada yang tahu dan tanpa bantuan orang lain.
"Semua orang tidak percaya, termasuk orang tuaku, kalau aku yang baru setahun jadi penyanyi dangdut ini sudah bisa ikut lomba di TV Jakarta, lha ikut lomba di lokalan Malang Raya aja gak pernah, ini kok langsung ke Jakarta hehe," katanya.
Namun ia yakin dan selalu optimis. Ia pun berangkat ke Jakarta dengan minta restu orang tua. "Alhamdulillah aku bisa lolos 16 besar, aku buktikan kalau aku bisa dan mampu," katanya yakin.
Hanya saja, ia harus turun panggung sampai 16 besar saja. Kenapa? "Aku harus turun karena minimnya pendukung dan tidak banyak SMS-nya, akhirnya harus pulang ke Malang," katanya.
Penyanyi yang kini punya bisnis sampingan online shop ini mengatakan ia akan terus belajar dan bertekad harus bisa sukses dan bisa dikenal banyak orang.
"Aku ingin jadi artis terkenal dengan cara mengembangkan bakatku, entah lewat ajang lomba atau apa, doakan ya," katanya. (*)