AMEG - Sesuai instruksi Polres Batu terkait PPKM Darurat, seluruh jalan tikus, penghubung antara Desa Junrejo, Kota Batu dan Desa Sumbersekar, Kabupaten Malang, diblokade menggunakan bambu yang melintang di atas jembatan, dilengkapi banner besar bertuliskan jalan ditutup sementara.
Dengan begitu, tidak ada celah sedikitpun bagi kendaraan yang hendak melintas. Dan mau tidak mau harus putar balik. Selain itu, sejumlah jalan tikus lain menuju Kota Batu juga ditutup, di antaranya Areng-areng, Dadaptulis, Jembatan Pendem dan lainnya.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan, megungkapkan, penyekatan tepat di atas jembatan penghubung antara Dusun Junwatu dan Dusun Banjar Tengah. Agar pengendara tidak kecele, pihaknya memasang banner besar di penghujung dua desa.
"Kami sudah memasang pemberitahuan di pertigaan Desa Junrejo jika akses jalan tersebut ditutup. Kami juga memasang banner besar di pertigaan Desa Sumbersekar," tutur Faisal, Jumat (9/7/21).
Pihaknya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat yang sehari-hari memanfaatkan akses jalan itu. Terlebih ini instruksi turunan dari pemerintah, mau tidak mau harus dilakukan.
"Sebenarnya masyarakat di dua daerah ini satu rumpun. Desa Sumbersekar dan Junrejo sama-sama saling membutuhkan. Karena itu saya mohon maaf, untuk sementara waktu ini akses kami tutup," tuturnya.
Dia mengaku banyak yang protes, seperti pedagang telor, jamu dan pelaku UMKM yang sering melintas. "Kami beri penjelasan kepada mereka dan diterima dengan baik. Pedagang tetaplah berdagang, saya hanya menutup jalan, bukan menutup perdagangan," jelasnya.
Selama penutupan jalan, sambung dia, transaksi jual beli seperti di Gaza. Bila ada pembeli dari Sumbersekar, pedagang dari Junrejo memberikan barang belanjaan melalui sela-sela bambu, begitu juga sebaliknya.
Pihaknya juga menyiagakan ambulan desa. Sehingga bila ada sesuatu yang urgent bisa segera tertangani. "Kami sekaligus memberdayakan tukang ojek. Sehingga ketika desa sebarang perlu alat transportasi untuk mengantar barang, bisa memanfaatkan ojek," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Batu, AKBP Catur C Wibowo, mengungkapkan, pada penerapan PPKM Darurat hari ke 7, kepadatan arus lalu lintas di Kota Batu turun lebih dari 50 persen. Masyarakat sudah mulai patuh dan paham.
"Masyarakat yang boleh masuk hanya yang ber KTP Kota Batu atau sedang bekerja di Kota Batu, dilengkapi surat tugas. Yang tidak berkepentingan secara otomatis putar balik," katanya.
Saat ini akses masuk Kota Batu hanya bisa melalui kawasan Giripurno. Untuk kawasan Pendem tutup total.
"Yang boleh melintas di Pos Pendem hanya ambulance, Nakes dengan menunjukkan ID Card, kendaraan medis dan logistik. Sedangkan lain harus melalui Giripurno," tutup Catur. (*)