AMEG - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menargetkan 70 persen warga Jawa Timur telah menerima vaksin bulan Agustus 2021. Agar kekebalan komunal atau herd immunity dapat tercapai saat peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 pada 17 Agustus 2021.
“Insya Allah pada 17 Agustus 2021 nanti, tepat 76 tahun Indonesia Merdeka. Sebanyak 70 persen warga Jatim telah menerima vaksinasi. Setidaknya untuk dosis pertama. Dengan catatan kebutuhan vaksin terpenuhi,” kata Gubernur Khofifah seperti termuat di Pers Rilis Humas Pemprov Jatim, Kamis (15/7/2021).
Menurut Khofifah, semua pihak harus bekerja keras untuk tercapainya herd immunty tersebut. Agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
“Semoga Jawa Timur bisa segera bangkit. Saya menyebutnya sebagai hadiah warga Jatim untuk HUT RI,” ungkap Khofifah saat meninjau vaksinasi di SMA Negeri 5 Kota Surabaya, Rabu (14/7/2021).
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jatim bersinergi dengan TNI-Polri serta Kejaksaan dan Pemkab juga Pemkot se-Jatim. Agar terus melakukan percepatan vaksinasi di seluruh lini. Termasuk di kalangan para pelajar.
Di sektor swasta, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim juga terus mendorong peran kolaboratif dalam memaksimalkan vaksin Gotong Royong. Agar diperluas dan dipercepat. Begitu pula ketersediaan vaksin di seluruh kabupaten dan kota di Jatim. Karenanya, Khofifah optimis target ini dapat tercapai Agustus mendatang.
“Saya terus menyisir wilayah mana saja yang mengalami kendala dalam vaksinasi. Intinya jangan sampai ada warga Jatim yang terlewat dan tidak mendapatkan vaksin. Termasuk mereka yang tinggal di wilayah pedalaman, pegunungan, kepulauan, dan pesisir,” tuturnya.
Dia menyebutkan, kesadaran masyarakat Jatim akan pentingnya vaksin terus meningkat setiap hari. Itu terbukti dengan tingginya antusiasme masyarakat yang datang antri untuk memperoleh vaksin.
“Kita harus menangkan peperangan ini, dengan cara kerja sama dan gotong royong. Semua kepala daerah di Jatim, vaksinator, relawan dan seluruh elemen masyarakat punya komitmen yang sama. Bisa sesegera mungkin lepas dari pandemi,” tuturnya.
Terkait kebutuhan vaksin di Jatim, Khofifah mengatakan. Bertambahnya luasan atau cakupan vaksinasi maka bertambah pula kebutuhan akan jumlah vaksin. Jika sebelumnya kebutuhan vaksin bagi penduduk berusia 18 tahun ke atas sekitar 22,9 juta dosis vaksin, maka dengan penambahan anak usia 12-17 tahun, kebutuhan vaksin di Jatim bertambah menjadi 28 juta dosis vaksin.
Khofifah hadir didampingi Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Kabinda Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi dan Kepala Dinas Kesehatan Herlin Ferliana. Vaksinasi di SMA Negeri 5 Surabaya tersebut menargetkan 996 pelajar. Mulai kelas X, XI dan XII yang terbagi dalam tiga tahap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menyampaikan bahwa vaksinasi bagi pelajar di Kota Surabaya dilakukan di SMA Negeri 5 Surabaya, SMP Negeri 1 Kota Surabaya dan SMP Negeri 6 Kota Surabaya. Vaksinasi bagi pelajar juga diselenggarakan di beberapa sekolah di Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tuban.
Wahid mengatakan, vaksinasi bagi pelajar ini sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tanggal 5 Juli 2021 yang menyebutkan, anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun bisa divaksin.
Sedangkan syarat vaksinasi pelajar adalah harus berusia 12 tahun ke atas dan membawa kartu keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA) bagi yang sudah memiliki atau membawa kartu pelajar. (*)