AMEG – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan stok vaksin Covid-19 untuk Jatim cukup aman, karena pengiriman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dilakukan dua kali dalam seminggu.
"Saya minta percepatan vaksinasi bisa dilakukan di seluruh wilayah Jatim. Besok datang lagi vaksinnya, Jumat datang lagi. Rata-rata harus segera digunakan. Kedatangan vaksin ini Insya Allah tetap terukur. Seminggu rata-rata dua kali," kata Gubernur Khofifah seperti termuat di Pers Rilis Diskominfo Jatim, Senin (26/7/2021).
Menurut Khofifah, percepatan pengiriman vaksin untuk Jatim ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.
"Percepatan ini sesuai perintah Pak Presiden Jokowi. Jadi untuk pengiriman vaksin ke Jatim seminggu dua kali. Walau sedikit demi sedikit tapi lancar," katanya.
Khofifah memastikan jadwal pengiriman vaksin itu dapat diketahuinya secara langsung berapa jumlah dan kapan dikirimkan.
"Jadwal dari Kemenkes biasanya kami selalu di-update," kata Khofifah saat meresmikan tempat isi ulang oksigen gratis di Kantor Bakorwil Malang, Senin (26/7/2021).
Dari data Kemenkes RI, hingga 25 Juli 2021 jumlah total sasaran vaksin untuk warga Jatim dan warga luar Jatim yang berdomisili di Jatim sebanyak 31.826.206 dosis.
Dari target itu, untuk vaksinasi dosis pertama telah diberikan sebanyak 7.317.273 dosis atau 22,99 persen. Sedangkan untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 2.846.989 atau sebesar 8,95 persen.
Terdapat lima daerah yang telah melakukan percepatan vaksinasi tertinggi di Jatim. Pertama, Kota Surabaya dengan vaksinasi pertama 1.461.776 dosis dan vaksinasi kedua 756.227 dosis. Kedua, Jombang dengan vaksinasi pertama 552.297 dosis dan vaksinasi kedua 276.095 dosis.
Ketiga, Sidoarjo untuk vaskinasi pertama 460.702 dosis dan vaksinasi kedua 203.132 dosis.
Keempat, Banyuwangi dengan vaksinasi pertama 421.770 dosis dan vaksinasi kedua 42.961 dosis. Kelima, Kab Kediri dengan vaksinasi pertama 372.586 dosis dan vaksinasi kedua 140.317 dosis.
Gubernur Khofifah juga menyebutkan bahwa saat ini BOR (Bed Occupancy Rate) atau keterisian tempat tidur rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 di Jatim kian melandai. Ia mengatakan, penurunan BOR kini sudah di posisi 82 persen.
"Saya ingin menyampaikan bahwa BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur dari jam 16.00 WIB (Minggu, 25 Juli 2021) sudah turun menjadi 82 persen. Termasuk HCU (high care unit) dan ICU (intensif care unit)," kata Khofifah.
Ia juga menjelaskan, BOR untuk tempat isolasi juga turun di angka 77 persen. Kemudian kategori rumah karantina turun jadi 52 persen, rumah sakit darurat seperti di Indrapura Surabaya dan Ijen Boulevard Malang itu sudah menjadi 56 persen.
"Penurunan atau pelandaian BOR ini menjadi kabar baik. Sesuai standar dari WHO (organisasi kesehatan dunia) itu BOR minimal 60 persen," jelasnya.