AMEG - Penerapan PPKM Darurat dan Level-4 mulai terasa hasilnya. Kasus positif Covid-19 di Kota Batu terus menurun, meski fluktuatif.
Informasi itu diutarakan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, usai melakukan kajian operasional membangun kepemimpinan kolaboratif dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu, bersama Satgas Covid, Senin (2/8/21).
Berdasar data statistik persebaran Covid-19, pasien positif mengalami penurunan, berbeda ketika pertengahan Juli lalu yang mencapai 65 orang dalam sehari di Batu.
"Saat ini terus mengalami penurunan tapi masih fluktuatif, meski begitu tidak separah pertengahan Juli lalu," ungakpanya.
Berdasar data Satgas Covid-19, pertumbuhan kasus aktif dalam tiga hari ini cenderung turun. Pada 31 Juli ada pertumbuhan 7 kasus aktif, sehari berselang juga mengalami peningkatan, sedang pada 2 Agustus ini kasus aktif tumbuh 11 orang.
"Intinya, kapan pandemi ini usai, belum bisa ditargetkan. Karena itu Satgas pusat akan mengambil kebijakan untuk lebih mengorganisir. Sehingga, selain melibatkan Forkopimda juga melibatkan seluruh stakeholder seperti perguruan tinggi," jelas Dewanti.
Masyarakat juga harus terlibat dan lebih sadar menerapkan protokol kesehatan (Prokes). "Pandemi bisa segera selesai jika Forkopimda dan masyarakat bergandeng tangan dan bergotong royong, misalnya saling mengingatkan penerapan Prokes," ujarnya.
Soal diperpanjang atau tidak PPKM Level 4 di Kota Batu bukan persoalan yang patut diperdebatkan. Yang terpenting membuat situasi dan kondisi di setiap wilayah tetap aman.
"Yang harus kita pikirkan saat ini adalah siapa berbuat apa. Maka dari itu kami telah berkoordinasi dengan Forkopimda untuk membuat program. Sehingga bisa bersinergi untuk segera menyelesaikan pandemi ini dengan cepat," katanya.
"Perubahan perilaku di dalam masyarakat harus segera dilakukan. Sehingga peran Dinas Kesehatan akan lebih ringan," katanya.
Saat ini Kota Batu masuk zona merah. Berdasar data terakhir per 2 Agustus, angka aktif ada 388 kasus atau 16%, kesembuhan 1.895 atau 76,65% dan kematian 189 atau 7,64%.
Sedangkan untuk ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi di rumah sakit Kota Batu sebesar 97,10%, dan untuk kapasitas shelter terisi 51,19% atau terisi 86 pasien dari 156 kapasitas bed. (*)