AMEG - Pemkot Malang segera merealisasikan Ruang Terbuka Hijau {RTH) Alun-alun Kedungkandang menggunakan sepertiga anggaran dari Rp 15 miliar di tahun 2022.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Wahyu Setianto menjelaskan, pembangunan akan dilakukan bertahap, karena APBD Kota Malang mengalami penurunan serta menyesuaikan di Detail Engineering Design (DED) yang telah dibuat ditahun 2021.
"Jika mengacu pada DED sekitar Rp15 miliar itu sudah lengkap. Ada air mancur, sarana prasarana dan lain-lain. Dengan dana yang masih sekitar Rp 5 miliar, beberapa dibangun menyusul setelah anggaran tersedia," ujarnya, Rabu (13/10/21) di Balai Kota Malang.
Saat ini total sekitar 86 taman di Kota Malang belum memenuhi 20 persen. Sementara RTH di Kedungkandang kurang lebih sekitar 4,5 hektare, ditambah nanti akan ada fasilitas umum.
"Nanti juga ada edukasi fasumnya. Ada tempat belajar dan bermainnya anak-anak,” tambahnya kepada reporter Arema Media Group (Ameg).
Terkait konsep itu, ia menyebut bakal berbeda antara di Kedungkandang dengan di Merjosari. Karena di Kedungkandang wilayahnya lebih luas untuk RTH.
"Sepertinya nanti diposisikan sebagai Alun-alun Kedungkandang. Tapi tetap konsepnya awal untuk pemenuhan pembangunan RTH,” jelasnya.
Informasi, total 120-an ribu meter persegi luas wilayah Kota Malang. Dari pembangunan tersebut nantinya akan bertambah RTH di Kedungkandang 4,5 hektare dan Merjosari 1 hektare.
"Nantinya akan ada tambahan RTH sekitar 5,4 hektare, itu lumayan untuk menambah di Kota Malang,” tukas dia. (*)