AMEG - Motivasi menjadi pemuda lebih produktif banyak ditekankan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, dalam acara Sinau Bareng Embong Apik, di Pesantren Muhammadiyah Al Amin putra di Kepanjen, Jumat (22/10/2021).
Selain kepada para santri, motivasi Wabup Malang ini juga diikuti puluhan pemuda tergabung dalam Komunitas Embong Apik, yang diinisiasi Pemuda Muhammadiyah. Mereka adalah muda-mudi yang sehari-hari menjadi pengamen di Pasar Kepanjen.
"Apa yang dilakukan melalui kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan mental dan ekonomi bagi kelompok pemuda embong ini konkrit. Mereka diajak bisa menata kehidupan labih baik. Ditambah lagi, ada pelatihan dan unit usaha yang sudah dirintis," kata Wabup Malang, Jumat (22/10) sore.
Wabup Malang sangat mengapresiasi kegiatan Sinau Bareng ini, sebagai bentuk kepedulian dan aksi nyata kepada para muda-mudi ini. Karena itu, pihaknya memastikan tidak akan berdiam diri dalam mendorong dan mendukung aktivitas pemberdayaan melibatkan komunitas ini.
" Ya, pemkab Malang memang harus hadir. Masyarakat saja sudah (berbuat), kenapa pemerintah tidak. Kami akan support. Tetapi, kami akan test case dulu. Sejauh mana keseriusan dan kontinuitas adik-adik ini," tandas Didik Gatot.
Dalam kesempatan ini, komunitas Embong Apik juga menunjukkan hasil karya pelatihan keterampilan sablon pada kaos. Suvenir kaos sablon ini lalu diberikan kepada Wabup Didik Gatot Subroto.
Salah satu anggota Komunitas Embong Apik, Jefri Pratama (23), mengaku sangat berharap bisa mendapatkan kesempatan dan peluang usaha lebih baik lagi. Apalagi, menurutnya sehari-hari dengan mengamen dan bekerja di jalanan, hasilnya kadang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Dalam kunjungannya, Wabup Malang juga didampingi pihak Dinas Sosial dan Muspika Kepanjen. Wabup Didik pun memastikan akses dan peluang kelompok usaha melalui penganggaran yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Malang.
Kasi Pemberdayaan dan Pengembangan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Malang, Meilani Nur Dianawati menegaskan, ada program kelompok usaha bersama yang bisa diakses kelompok masyarakat.
"Bentuknya berupa pelatihan dan fasilitasi permodalan. Tiap kelompok mendapatkan bantuan Rp juta. Dukungan bantuan juga bisa berlanjut jika memang bisa berkembang usahanya," demikian Meilani Nur. (*)