MUNGKIN Carey Mulligan sedang deg-degan, pagi ini. Duduk manis menyaksikan siaran langsung Academy Awards 2021 dari salah satu lokasi seremoni virtual di Eropa. Menanti siapa yang akan meraih trofi Aktris Terbaik. Atau mungkin juga dia santai. Nothing to lose. Toh masuk nominasi saja sudah di luar dugaan dia. Bersama sineas Emerald Fennell, Mulligan memproduksi dan membintangi Promising Young Woman tanpa ekspektasi apa-apa. Itu adalah proyek idealis mereka. Film kecil-kecilan, dengan biaya pas-pasan, yang dibuat hanya dalam waktu 23 hari. Tiba-tiba saja film yang ditulis dan disutradarai oleh Fennell itu menjadi salah satu bintang awards season. Buat Mulligan, ini adalah nominasi Oscar kedua sepanjang karir dia. Aktris kelahiran London, Inggris, itu pernah menjadi nomine lewat film An Education, pada 2009 silam. Dia tidak merasakan adanya perbedaan. Antara dinominasikan dulu dan sekarang. Dia sama-sama rileks. Toh, dalam beberapa pekan terakhir, Mulligan sudah merebut trofi Critics’ Choice Awards. Dan akhir pekan lalu, dia menambah koleksi trofi dari Independen Spirit Awards. Namun, Mulligan mengakui, peran kali ini, sebagai Cassie Thomas di Promising Young Woman, lebih menantang. ’’Menurutku, tantangannya adalah karena Cassie memendam berbagai emosi sekaligus dalam satu waktu,’’ tutur Mulligan dalam wawancara dengan Backstage. Cassie adalah Mahasiswi kedokteran yang drop out kuliah tujuh tahun silam. Karena sahabat dia diperkosa teman mereka. Dan kampus tidak berbuat apa-apa untuk menghukum si penjahat. ’’Dia tidak hanya berpura-pura mabuk padahal enggak. Tapi dia juga menyimpan trauma dan duka yang sangat pedih. Tapi dia berusaha menunjukkan bahwa dia normal ke seluruh dunia,’’ papar Mulligan. ’’Dia masih tinggal di rumah orang tua. Dia terjebak pada usia tertentu. Dia menutup diri dari siapa pun, dan tidak punya banyak teman. Awalnya, aku berpikir, ’Duh, gimana aku harus membawakan karakter seperti ini?’ Tapi justru itulah serunya,’’ papar aktris 35 tahun itu. Buat Mulligan, awalnya peran Cassie terasa menakutkan. Karena perempuan 31 tahun itu begitu kompleks. Namun, dia sudah belajar mengatasi rasa takut. Tepatnya ketika membawakan monolog dalam pementasan teater berjudul Girls & Boys. Di Royal Albert Hall, London, pada 2018 silam. Tiba-tiba saja, dia membawa pementasan itu ke New York. ’’Rasanya seperti terjun dari atas Chrysler Building. Serem banget. Itu adalah hal paling mengerikan yang pernah kulakukan,’’ tutur Mulligan. ’’Tapi pengalaman itu jadi mengeset standar mengerikan baru bagiku. Sampai aku berpikir, ’Oh, itu pengalaman yang menakutkan, sekaligus brilian, dan sangat kaya.’ Pengalaman itu menyiapkanku menghadapi berbagai hal yang menakutkan,’’ tambah aktris yang debut lewat film Pride and Prejudice (2005) tersebut. (*)
Peran yang Mengerikan
Senin 26-04-2021,08:51 WIB
Editor : Retna Christa
Kategori :