Anggaran Pengelolaan Jaringan Irigasi Minim

Selasa 08-03-2022,20:46 WIB
Reporter : Choirul Amin
Editor : Choirul Amin

AMEG - Produktivitas dan ketahanan pangan di Kabupaten Malang butuh atensi lebih besari. Pengelolaan jaringan irigasi sawah belum ditunjang ketercukupan anggaran yang dibutuhkan.

Kabid Bina Manfaat dan Kemitraan Dinas PU SDA Kabupaten Malang, Wien Haliem, mengakui adanya keterbatasan dukungan anggaran ini.

"Penanganan terkait jaringan irigasi belum bisa tuntas sepenuhnya. Anggaran APBD untuk itu tidak mencukupi," kata Wien Haliem, Selasa (8/3/2022).

Menurutnya, ada sejumlah 171 daerah irigasi dengan luasan dan panjang berbeda-beda tersebar di wilayah Kabupaten Malang. Sementara, luas lahan petak sawah produktif yang harus dialiri lebih dari hektar?

"Jelas masih belum sebanding. Apalagi, banyak saluran irigasi yang mengalami penyumbatan atau hilang karena kerusakan. Masalah lainnya, adalah karena sedimentasi dan ketidakcukupan debit airnya," bebernya.

Kegiatan normalisasi saluran atau pengerukan sedimen ini, kata Wien, tentu sangat membutuhkan anggaran operasional tidak kecil.

Tak ayal, kerja keras harus dilakukan pihaknya dalam pengelolaan jaringan irigasi, untuk memastikan aliran air bisa sampai ke petak sawah dengan debit yang cukup.

Menurutnya, sejumlah titik daerah irigasi berikut jaringannya sudah banyak mengalami kerusakan. Bangunan bendungan dan pintu airnya, sebagian juga rawan rusak karena memang dibangun sudah lama.

"Jaringan irigasi induk saluran merupakan peninggalan zaman belanda. Beberapa sudah rawan rusak, jika bersamaan tergerus aliran air deras. Kabupaten Malang belum pernah membuat saluran dan jaringan baru," imbuhnya.

Untuk penjagaan pintu air saluran irigasi, selain petugas selama ini terbantu dengan swadaya masyarakat. Sebagian desa juga mengandalkan kuwowo (juru kunci pintu air) dari warga setempat.

Akan tetapi, lanjut Wien, tidak semua warga petani bisa dimaksimalkan untuk bisa sepenuhnya sama-sama menjaga irigasi. Terhadap kelompok petani penjaga irigasi ini, hanya diberi imbalan upah dengan jumlah tidak besar.

"Anggaran untuk pemeliharaan jaringan irigasi bagi juru pintu air bendungan atau pemelihara jaringan irigasi ini hanya Rp 15 juta setahun," demikian Wien Haliem. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler