Kereta Gantung di Batu Usung Konsep Tourism

Sabtu 19-03-2022,17:52 WIB
Reporter : Ananto Wibowo
Editor : Ananto Wibowo

AMEG - Rencana pembangunan mega proyek kereta gantung di Kota Batu semakin terang. Poyek strategis nasional senilai Rp 300 miliar itu mengusung konsep tourism.

Pembangunan awal dimulai dari Coban Putri hingga Tlekung sepanjang 1,5 kilometer.

Komisaris Utama PT Among Tani Indonesia (ATI), Tomy B. Satrio mengatakan, rute dari Coban Putri hingga Tlekung menggunakan 2 tower penyangga kabel kereta.

"Saat ini masih masuk dalam tahap pembahasan. Begitu juga dengan letak stasiunnya, yang jelas kereta gantung ini mengusung konsep tourism," tutur Tomy, Sabtu (19/3/2022).

PT ATI berencana mendesain stasiun kereta gantung secantik mungkin. Sehingga bisa dimanfaatkan UMKM Kota Batu untuk memasarkan produknya. Selain itu akan ada cafe di lokasi.

Dengan nengusung konsep tourism, kereta gantung hanya berkecepatan sekitar 18 km/jam.

Kereta gantung diproduksi di Austria Doppelmayer yang berpengalaman dan memiliki tsafety sangat bagus. "Doppelmayer sudah menangani kereta gantung sangat lama. Menguasai 50 persen pangsa pasar kereta gantung dunia," ungkapnya.

Tomy mengatakan, proyek di Kota Batu ini menjadi pioner kereta gantung di kawasan pegunungan di Indonesia. Kontraktor pembangunannya bisa menggunakan pihak swasta maupun BUMN.

Pembangunan kereta gantung idiperkirakan memakan waktu 17 bulan, terbagi tiga tahap. Yakni persiapan prasarana terdiri dari desain, pekerjaan sipil, pembuatan stasiun dan pondasi selama delapan bulan.

Tagap dua melengkapi sarana seperti melakukan import cabin tower, mesin kabel, pekerjaan teknik, suporter instalasi dan pemasangan cabin yang memerlukan waktu delapan bulan.

Setelah itu masuk masa percobaan sekitar satu bulan sebelum dioperasikan. "Karena mengusung konsep tourism, bisa saja bagian bawah cabin menggunakan lantai kaca," ujarnya.

Untuk perizinan, dia menyebutkan, karena mengusung konsep wisata hanya memerlukan izin dari Perhutani dan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh.

Perwakilan cable car asal Austria Doppelmayer, Mr. Hans Jones mengatakan, karena mengusung konsep pariwisata maka kapasitas kabun delapan orang. Tak perlu menggunakan AC karena letaknya di pegunungan yang udara dingin.

. Foto: Ananto/ameg.id

"Ada dua macam cable car di dunia. Yakni cable car yang melewati perkotaan sebagai sarana transportasi dan cable car dengan konsep wisata. Yang akan di gunakan disini (Kota Batu.red) sama dengan yang ada di Vietnam. Dengan mengusung konsep wisata," ungkapnya.

Soal keamanan, dijelaskan akan menyiapkan gardu listrik cadangan untuk mengcover secara otomatis jika listrik utama padam.

Tags :
Kategori :

Terkait