AMEG - Tantangan kompetensi keahlian SMK bidang otomotif kini lebih banyak. Selain kompetensi mekanik, peluang kerja merambah hingga perakitan (di industri manufaktur).
Fajar Subekti, Asesor PT Astra Daihatsu Korwil Jatim mengungkapkan, otomotif kini bisa lebih luas peluang kerjanya. Menurutnya, lulusan SMK juga berkesempatan di pekerjaan perakitan kendaraan ringan (assembling).
Dikatakan Fajar, perluasan prospek lulusan ini sendiri tidak lepas dari perkembangan industri otomotif. Tak terkecuali, di perusahaan Daihatsu Motors, yang memang punya pabrikan untuk perakitan sendiri kendaraan ringan (mobil) di Jakarta.
"Kalau dulu lulusan otomotif Teknik Kendaraan Ringan dari SMK hampir semua di pekerjaan mekanik servis. Tetapi, mereka sebenarnya punya kompetensi perakitan. Dengan penguatan lebih khusus, bisa masuk industri manufaktur," imbuh penguji Ujian Standar Kompetensi Kelas Daihatsu di SMK Mutu Gondanglegi ini.
Selain peluang kompetensi lebih luas, lanjut Fajar, keahlian otomotif SMK kini juga dihadapkan tantangan kecanggihan teknologi mesin. Yakni, digunakannya lebih banyak elektronik pada mobil-mobil keluaran baru.
"Sifat kerja permesinan sekarang banyak yang berbasis elektronik dan otomasi. Mobil-mobil terbaru kini menggunakan teknologi sensor, atau elektrifikasi dengan otomasi komputer," ungkap Fajar.
Meski begitu, ia menjelaskan, antara kerja mekanik manual dengan yang dengan otomasi digital, memang sama-sama punya keunggulan dan kelebihan.
Sementara itu, Kaprog TKR/TAB SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, M Farouk Abdillah menyatakan, perkembangan otomotif yang cepat memang menjadi tantangan yang perlu diantisipasi.
Salah satunya, dengan memperkaya atau memodifikasi muatan pembelajaran yang diberikan pada siswa.
"Di Kelas Industri Daihatsu ini, memang sudah ada penyelarasan kurikulum dengan standarisasi industri. Meski begitu, tidak tertutup pula untuk memodifikasi sesuai perkembangan industri," terang Farouk, Senin (28/3/2022).
Ia mencontohkan, muatan kompetensi perakitan, hanya diberikan sebagai materi dasar. Selebihnya, jurusan otomotif lebih banyak pada materi kerja teknisi. Padahal, kompetensi yang dibutuhkan dunia industri otomotif ke depan, terus berkembang dan lebih kompleks. (*)