Dokter Terawan vs IDI Ternyata Bisa Dipolisikan

Selasa 29-03-2022,13:57 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Djono W. Oesman

"Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak," tulis Dahlan.

Pembelaan terhadap Terawan meluas. Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkomentar:

"Kementerian Kesehatan akan memulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya baik, sehingga situasi yang terbangun akan kondusif," kata Menkes dalam konferensi pers, Senin (28/3/2022).

Para politikus, juga ramai. Dari PKB, PAN, NasDem semua membela Terawan.

Sedangkan, Terawan, mengeluarkan keterangan tertulis berjudul 'Terawan Anggap IDI Sebagai Rumah Kedua dan Para Dokter Saudara Kandung'. Keterangan disampaikan Andi, mantan Tenaga Ahli saat Terawan jadi Menteri Kesehatan. Keterangan disebarkan Senin, 28 Maret 2022.

Isinya: "Sampai hari ini saya masih sangat bangga dan merasa terhormat berhimpun di sana (IDI)."

Terawan mengatakan, IDI tempatnya bersama saudara-saudara sejawat lain bernaung.

"Teman-teman sejawat dan yang lain agar bisa menahan diri untuk tidak menimbulkan kekisruhan publik, karena kita masih menghadapi pandemic COVID -19, kasihan masyarakat dan saudara-saudara sejawat yang di daerah, puskesmas, Rumah sakit dan lain-lain ikut terganggu."

Tapi, Terawan menyatakan, bakal tetap praktik, meski sudah dipecat IDI. Padahal, dipecat IDI otomatis Terawan dilarang praktik.

Terawan: "Saya sudah disumpah akan selalu membaktikan hidup saya guna perikemanusiaan, mengutamakan kesehatan pasien dan kepentingan masyarakat."

Maka, pemecatan IDI terhadap Terawan tidak efektif. Keputusan IDI tidak punya unsur pemaksa.

Belum diketahui, apakah keputusan IDI itu bakal dianulir, atau tetap berlaku? Kalau dianulir jadi preseden buruk. Jika diberlakukan, tidak efektif. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler