AMEG - Dosen Universitas Indonesia Ade Armando dianiaya massa saat mengikuti aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI Jakarta, Senin(11/4/2022). Ade dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa.
Dikutip dari Disway.id, penganiayaan terhadap Ade Armando itu mengundang geram kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli.
Guntur Romli sangat kecewa dengan aksi anarkis yang dilakukan oleh massa demonstran.
Padahal menurutnya, Ade Armando adalah salah satu sosok yang keras menunda perpanjangan masa jabatan Presiden.
Hal tersebut diungkapkan Guntur Romli di akun Twitter pribadinya. "Ade Armando itu sosok paling keras menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, makanya dia datang dan ikut demo hari ini," ujar Guntur Romli.
Diduga Ade Armando dianiaya oleh penyusup preman yang suka membawa isu agama. "Bener-bener biadab! Ingat setiap kejahatan pasti ada balasannya!," sambungnya.
Guntur Romli menyebut jika preman intoleran itu memang ada, usai Ade Armando dihajar massa.
Ia juga menyebut massa pembuat anarki ini justru telah merusak demokrasi.
"Penganiayaan biadab tdhp Ade Armando adlh bukti preman2 intoleran, radikal & garis keras yg selama ini mempolitisasi agama tidak bisa dipercaya kalau koar2 ingin selamatkan demokrasi, mrk justeru merusak demokrasi, saya semakin percaya mrk memang tidak ada tempat di demokrasi ini," tulis Guntur Romli di akun Twitternya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan bakal mengusut pemukulan terhadap penggiat media sosial Ade Armando dalam aksi unjuk rasa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Gedung DPR RI, Jakarta.
“Akan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Siapa pun yang terbukti melakukan perbuatan pidana akan diproses,” kata Dedi.
Ade dianiaya sekumpulan massa yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa. Dia dianiaya hingga tersungkur ke aspal bahkan celana panjang yang dikenakannya hilang.
Ade juga mencoba melindungi kepala dan badan sambil tersungkur ke tanah ketika dia menerima amukan massa. Video pemukulan Ade tersebar luas di media sosial dan grup obrolan wartawan. (*)