Jangan ada heboh G20.
Kita sudah lelah dengan heboh harga batu bara. Lalu heboh IDI –Ikatan Dokter Indonesia. Terakhir heboh
minyak goreng.
Untung Lebaran segera tiba. Besok sudah mulai banyak yang libur. Bisa diganti dengan heboh di jalan-
jalan mudik.
Lupakan batu bara. Lupakan CPO. Lupakan minyak goreng. Lupakan juga heboh IDI –meski tiba-tiba
saya baca ada berita baru ini: telah dideklarasikan, organisasi baru para dokter. Namanya: Perkumpulan
Dokter Seluruh Indonesia (PDSI). Sudah disahkan pula dengan cepat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Maka dokter pun bisa ikut organisasi lainnya: tidak lagi tunggal hanya IDI. Tinggal INI yang masih kompak: Ikatan Notaris Indonesia. Jangan sampai ada ITU.
Mengapa PDSI lahir tidaklah perlu dijelaskan. Dari siapa yang diangkat jadi ketua umumnya saja sudah
jelas: Brigjen TNI (Purn) dr Jajang Edi Priyanto.
Jajang adalah staf khusus menteri kesehatan –di saat dr Terawan menjadi menteri kesehatan. Dokter
Jajang juga tim Vaksin Nusantara.
Maka para dokter yang ingin mendapat izin praktik kini bisa pilih: minta rekomendasi IDI atau PDSI –
kalau yang baru itu sudah juga punya cabang-cabang di seluruh daerah.