AMEG- Prof Widodo, S.Si.,M.Si.,Ph.D.Med.Sc, Rektor Universitas Brawijaya (UB) terpilih untuk periode 2022-202 dikenal ahli biologi molekuler.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana biologi di Universitas Brawijaya tahun 1998. Kemudian tahun 2001 menyelesaikan program pascasarjana di bidang biologi molekuler Institut Teknologi Bandung.
Prof Widodo menyelesaikan pendidikan doktoralnya di bidang yang sama pada tahun 2008 di University of Tsukuba, Jepang.
Sebagai seorang peneliti ahli biologi molekuler, research interest, Prof Widodo adalah di bidang cancer, aging process, bioprospecting, dan bioinformatics. Saat ini ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). sejak tahun 2020
Terbaru karyanya adalah meneliti Jamur Cordyceps Militaris, suatu jamur yang sangat bermanfaat apalagi sangat berhubungan dengan Covid-19.
"Dalam kajian yang saya lakukan, jamur cordyceps militaris merupakan salah satu bahan natural terbaik untuk memperkuat imunitas tubuh karena mengandung cordycepin, adenosin dan polisakarida," kata Widodo.
Fungsi dari jamur cordyceps militaris membantu tingkatkan daya tahan tubuh, penangkal peradangan virus tertentu yang masuk bisa saja membuat sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi berlebihan karena produksi sitokin yang tinggi, sehingga timbul peradangan. Peningkat imun, dan juga nencegah infeksi virus yang masuk di dalam tubuh.
Prof. Widodo pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Biologi, KKJF Penelitian LPPM UB, Kepala LSIH UB, Anggota Tim PPKID.
Dosen ramah ini beberapa kali memperoleh penghargaan, antara lain Best Original Paper Award (2007), Young Investigator Award (2007), Young Scientist RISTEK-Kalbe (2012), serta Dosen Berprestasi UB (2015).
Dalam pemaparan visi misi ke depan, Widodo akan mengembangkan Universitas Brawijaya (UB) sebagai teaching factory, upscaling prototype facility, center of excellence , penguatan kapasitas badan usaha universitas, overseas credit earning, serta optimasi proses bisnis dan integrasi sistem informasinya.
Ia menawarkan enam program utama dalam penguatan sistem kelembagaan universitas yang kuat. Pertama, penguatan relevansi pendidikan. Kedua, peningkatan global capacity mahasiswa.
Ketiga, peningkatan SDM dengan international recognition. Keempat, penguatan kapasitas infrastruktur untuk hilirisasi inovasi. Kelima, penguatan kapasitas Badan Usaha Universitas. Keenam, optimasi proses bisnis dan integrasi sistem informasi.
Prof. Widodo juga menyampaikan visi penguatan fundamen penelitian melalui pembentukan Center of Excellence dan Teaching Factory melalui peningkatan kualitas pendidikan, pengetahuan dan inovasi yang bertaraf internasional. (*)