AMEG - Pancasila merupakan sebuah pedoman bahkan menjadi ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Didalamnya terdapat 5 sila, termasuk di sila kelima disebutkan, bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun tanpa kita sadari, dibalik itu masih banyak masyarakat Indonesia tidak bisa mengaplikasikan ke kehidupan bersosial.
Diantaranya seperti intoleransi hingga ketidakaktifan peran pemerintah dalam mengoptimalkan potensi yang bisa dimanfaatkan betul-betul disetiap daerah.
Dalam program Podcast Galeri Anak Bangsa radio City Guide FM, Owner NK Group R. Joni Sudjatmoko SE MM mengatakan, implementasi sila kelima Pancasila belum dicerna dengan baik oleh masyarakat.
Sehingga, perlu ada kedekatan yang lebih intensif dari berbagai stakeholder, seperti pemerintah daerah hingga para tokoh masyarakat.
"Jadi ketika peran ini sudah diwujudkan, outputnya warga jadi penggerak supaya jangan terjebak di zona nyaman," ujarnya.
Joni menjelaskan, kebanyakan masyarakat Indonesia cenderung terlalu mengkritik pemerintah tanpa menjadi penggerak dalam mewujudkan sila kelima Pancasila.
"Jangan terlalu ngurusi orang lain tapi tidak ngurusin diri kita sendiri. Jadilah orang yang bisa menginspirasi bagi masyarakat," tuturnya.
Joni berharap, apa yang dia contohkan seperti memberdayakan semua masyarakat dalam mengembangkan NK Cafe dan property, bisa dipraktekkan oleh semua orang.
Sebab, ia menyadari jika potensi semua masyarakat dioptimalkan bersamaan, maka akan tercipta sesuai dengan sila kelima Pancasila.
"Harapannya, kita punya kesadaran untuk sama-sama mewujudkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya. (*)