Abad Fikih

Sabtu 04-02-2023,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

"Pakistan adalah contoh negara yang punya banyak persoalan, makan roti tapi tidak punya terigu" Di scope yang sedikit lebih kecil Indonesia pun punya problem yang sama, kita ini begitu gemar makan mi dan roti meskipun bukan makanan pokok tapi kita pun tak punya terigu, tak punya gandum pun tak bisa menanam gandum di negeri tropis seperti di negeri kita biarpun di sini "tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman". Tapi kan Indonesia punya energi yang melimpah, tidak seperti Pakistan…ya boleh saja, tapi energi bisa habis suatu saat nanti atau ada energi terbarukan yang akan menggantikannya dengan lebih murah dan lebih melimpah. Saya inget buku Manufacturing Hope karya Pak Dahlan, saya baca puluhan kali dan masih terus ingin membacanya meski sudah hampir hafal isinya. Betapa negeri kita punya banyak Hope alias harapan, begitu banyak potensi, begitu banyak peluang…tinggal eksekusinya yang sulit, terhalang birokrasi, terhalang aturan, terbentur undang-undang. Mudah mudahan para pemimpin dan stakeholder negeri ini mengerti, negeri kita punya potensi tapi tidak bisa hanya di urus dengan modal janji.

Saifudin Rohmaqèŕqqqààt

Kalau saya baca chd ini, kelompok yg ngebom bertujuan agar waziristan merdeka dari pakistan. Dari dulu kallau ingin merdeka ya mengadakan pemberontakan. Contoh, Mexico ingin merdeka dari spanyol. Maka terjadi pemberontakan dan perang pada tahun 1810. Di negara kita, juga ada gerakan papua merdeka makanya memberontak. Dulu fretilin juga memberontak dan juga perang. Akhirnya bisa merdeka. Pemberontakan mengakibatkan perang. Perang ya saling bom, saling serang, saling bunuh dan juga saling tembak. Ya begitulah. Kalau saling cium dan saling raba meraba juga namanya perang. Tapi perang dibidang yg lain. Perang ini yg bikin bahagia. Sekian. Salam bahagia.

Jimmy Marta

Bakubom, bakubunuh, bakutemba..ah.. Bakuraba, bakucium, bakunae'..oh..

Johannes Kitono

Pagi ini Kapolri dan Kapolda seluruh Indonesia kaget dan heboh membaca judul Polda Bobol di Disway. Urusan Sambo dan Tedy Minahasa belum tuntas Polda mana lagi yang kebobolan,gumam mereka. Then, tersenyum kecut ketika tahu itu Polda Peshawar, Pakistan kota yang dekat Aghasnistan. Daerah kekuasaan Taliban. Tentu juga ikut dukacita, ratusan polisi telah tewas kena bom di mesjid kantor Polisi. Sungguh ganas dan biadad si Huzaifa ( ( 25 th ) pelaku bom dari TTP. Dengan bom 12 kg telah membunuh ratusan polisi yang tidak bersalah. Pasti banyak janda dan anak- anak yang sengsara, kehilangan seorang ayah pencari nafkah. Bom 12 kg bisa lolos dan meledak di Mesjid di kantor Polisi, tentu ada yang salah dengan SOP securitynya. Seperti di Indonesia, Kepolisian Pakistan juga segera perlu di reformasi. Supaya jangan terulang lagi Polda-Polda disana kena bom karena kebobolan lagi.

Komentator Spesialis

Ini harus dicek kebenarannya. Pagi ini saya dapat info dari WAG. Ada kabar bahwa pemerintah Saudi berencana membebaskan visa on transit selama 4 hari dengan syarat tertentu. Seperti pakai penerbangan SV, pakai kereta cepat dll. Jadi kita bisa umroh mandiri nantinya kalau benar begitu. Dan pemerintah Saudi akan membuka semacam undian untuk kuota haji. Harus mendaftar di website pemerintah Saudi langsung. Kalau itu benar, wah..wah..biro travel bakal banyak yang gulung tikar. Sebagai info, economy Saudi tumbuh 8.8% tahun lalu. Dan diramalkan tahun ini masih tertinggi diantara negara negara G20. Jadi kalau kemaren ada yang klaim ekonomi Indonesia tumbuh nomer 1 atau 2 diantara negara negara G20, disenyumi saja. Wong India saja 6.8%. Kita cuman di level auto pilot 5% karena pertumbuhan konsumsi domestik.

JIM vsp

Kata TALIBAN ini mengingatkan kepada Guru Bhasa Arab Dulu, namanyan Pak Bikis, Abah Sudah Tahu, Alm. Sering berkata " KUN TOLIBAN MUJTAHIDAN, WA LAA TAKUN THOLIBAN KASLANAN " nah bung Parikesit monggo dimaknai..

Fa Za

Soal kanan dan kiri, saya jadi ingat cerita Kiyai Hasyim Muzadi (Allahu yarham). Saat dipimpin Gus Dur. NU dipandang condong ke kiri. Namun, saat NU dipimpin Kiyai Muzadi yang menggantikan Gus Dur, NU dipandang condong ke kanan. Kiyai Muzadi pun dengan enteng menjawab "saya hanya menggeser NU dari kiri ke tengah, jadi nampaknya saja ke kanan".

rid kc

Ini kejadian baru kemarin ya…begitulah stabilitas keamanan di negeri yang mayoritas muslim itu. Banyaknya faksi Islam ternyata bukan menjadi rahmat tetapi menjadikan umat islam terkoyak. Semiga Pakistan segera normal dan aman kembali

Mbah Mars

Tags :
Kategori :

Terkait