Balon Putih

Minggu 05-02-2023,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Kenapa tidak ditembak jatuh saja?

Biden sudah minta pendapat kementerian pertahanan. Tiga pertanyaan diajukan:

Apakah membahayakan penerbangan sipil?

Jawabnya: tidak.

Apakah membahayakan penduduk Montana?

Jawabnya: tidak.

Apakah membahayakan keamanan dan kedaulatan negara?

Jawabnya: tidak.

Maka tidak perlu dijatuhkan.

Justru kalau ditembak jatuh bisa membahayakan penduduk: pecahan-pecahannya itu. Banyak benda padat di balon itu: panel tenaga surya, kamera, komputer dan alat penelitian lainnya.

Toh ketinggian balon itu di atas jalur penerbangan sipil yang paling tinggi: di atas 60.000 kaki. Pesawat Boeing 737 biasa terbang di 30.000 kaki. Boeing 747 sekitar 40.000 kaki. Saya ingat dulu, ketika naik Concorde, terbang di ketinggian 60.000 kaki. Tidak ada pesawat penumpang terbang lebih tinggi dari Concorde.

Balon raksasa itu kelihatannya memang sudah distel untuk aman bagi siapa saja. Kenapa bisa distel begitu tinggi tapi tidak bisa distel anti tiupan angin?

Itulah juga pertanyaan kecurigaan di Amerika. Kalau pertanyaan kita di sini sederhana: kenapa tidak membawa tolak angin.

Tiongkok sudah berusaha menjelaskan sebisa-bisanya: itu bukan balon militer. Itu balon sipil. Itu bagian dari penelitian cuaca. Terkait dengan perubahan iklim.

Tiongkok memang sangat agresif dalam penelitian cuaca.

Rekayasa cuaca adalah bagian sangat penting di sana. Di masa lalu negara itu sering kalah oleh banjir bandang. Rekayasa di darat sudah dilakukan. Dengan mahal: membangun begitu banyak bendungan. Termasuk bendungan Lembah Tiga Ngarai yang membebaskan Wuhan dari gagal panen secara masif. Sambil menghasilkan listrik sampai 28.000 MW.

Tags :
Kategori :

Terkait