Salam Baru

Jumat 10-02-2023,08:00 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Kapan kalimat baru khas NU itu mulai dipakai?

Mas'ud Adnan, tokoh NU Jatim, mengatakan sudah lupa kapan pertama menggunakannya. "Saya terpengaruh oleh teman-teman PMII," ujar Pemimpin Redaksi Harian Bangsa itu.

Menurut Mas'ud, anggota PMII-lah yang paling gencar menggunakannya. PMII adalah organisasi mahasiswa NU.

Setahu Mas'ud, Gus Dur sendiri tidak pernah menggunakan kalimat tambahan itu. "Sampai saya ketularan tidak pernah menggunakannya," katanya. "Baru belakangan saya terpengaruh teman-teman PMII," tambahnya.

Gus Dur juga tidak pernah menggunakan kalimat tambahan yang lama. Terutama, guraunya, sejak kalimat itu dipinjam oleh Golkar dan tidak pernah dikembalikan. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan*

Edisi 8 Februari 2023: Balon Putih

Budi Utomo

Kemarin saya sempatkan waktu menyimak langsung pidato Biden yang membuat saya geli sendiri. Pingin ngakak bareng spirit Shinchan. Hampir semua point yang diorasikan Biden adalah sasaran empuk untuk ditertawakan spirit Shinchan yang rusuh, usil, nakal. Baiklah kita mulai satu per satu. Kalau terbentur batas panjang komentar akan kami sambung lagi. Bahasa yang akan kami pakai sesederhana mungkin agar mudah dipahami. Dan kalau campur sedikit English, Jawa, Betawi mohon dimaklumi. Pertama adalah Biden mengakui infrastruktur USA kini tertinggal jauh. Tidak disebut detail tertinggal jauh dari siapa tapi kita sudah tahu sama tahulah. Siapa lagi kalau bukan dari China alias Tiongkok. Negara yang katanya super power, developed, kalah infrastrukturnya dibandingkan negara yang berflower, eh berkembang alias developing yang pendapatan per kapitanya puluhan kali lipat jauh di bawah USA. Kok bisa? Ya iyalah. Saking getol membangun dan mengoperasikan pangkalan militer di seluruh penjuru bumi sambil jualan senjata palugada (apa yang elu mau gue ada) sampai-sampai menelantarkan infrastruktur dalam negeri sehingga disalip oleh “anak kemarin malam” (bukan lagi “kemarin sore”) yaitu Tiongkok. Program triliyunan USD yang disebut Build Back Better bertujuan mengejar ketertinggalan itu. Namun saya perhatikan Republiken tidak memberikan applause standing ovation. Samalah dengan para pembenci Jokowi di negeri ini. Mereka mungkin punya slogan: rakyat tidak makan infrastruktur. Duh terbentur batas.

bagus aryo sutikno

Disway itu manifesto kursus jurnalistik lvl moderat Mas Bro. Moderat, modal dengkul dan urat. Suhu'nya pol2an lek ngajari lek ngulang, ndilalah murid2e ndledex koyo telex. Wa akhiron yg muncul itu bukan brigade jurnalis tapi kompi perusuh bin pengacau. #salam jurnalis perusuh

Ahmad Zuhri

Inilah salah satu kecerdasan Tiongkok, pesawat Amerika tidak ditembak jatuh dan ditahan sampai sekarang karena dipelajari dulu teknologi yg ada didalam nya seperti apa.. Kok bisa ya mereka itu seperti 'haus ' akan ilmu pengetahuan dan inovator seperti itu.. niat generasi muda nya untuk belajar ke luar negeri jg luar biasa. Harusnya Amerika jg melakukan hal yg sama terhadap balon Tiongkok tersebut, entah bagaimana caranya balon tersebut dibawa mendarat dan dipelajari teknologi nya hehehe.. Selamat Hari Jadi yg ke-5 untuk Disway, tetaplah sebagai sumber inspirasi dan harapan.. Seperti yg disampaikan beberapa teman2, jujur di Disway ini banyak yg hanya baca tulisan Abah aja.. saya kadang coba buka artikel yg lain karena tertarik dengan judulnya yg begitu bombastis, ternyata sering kecewa karena isi artikel/berita nya kurang sesuai dengan judulnya. Padahal kurang gimana lagi julukan Abah itu, ada yg bilang Suhu Jurnalistik, Begawan Media, tapi sayang banget ilmunya tidak bisa diturunkan dengan sempurna ke anak didiknya yg sekarang ini.. Entahlah.. mungkin karena zamannya udah berubah, atau kita sendiri yg malas untuk berubah..

Pakdhe joyo Kertomas

Amrik pola pikir bangsanya mulai seperti Yunani. Terlalu berbangga dg masa lalu. Mereka menang di PD ll dan perang dingin serta perang melawan islam. Disaat dia mabuk kemenangan China nyalip di tikungan. Namanya mabok mana bisa lari mengejar. Limbung kanan kiri. Nyampar kiwo tengen. Hampir mirip negara wakanda. Sebagian masih mabuk dengan kejayaan nusantara. Padahal kalo mau jujur sekarang di level Asean ajja medioker. Di semua aspek.

Liam Then

Tags :
Kategori :

Terkait