Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Teknik Geotermal di Indonesia. Sejak tahun 2015, ITB dan Universitas Kyoto (Jepang) sudah menjalin kerjasama riset di bidang pengembangan teknologi eksplorasi sumberdaya panas bumi di Indonesia (Project for Technology Development of Steam-spot Detection and Sustainable Resource Use for Large Enhancement of Geothermal Power Generation in Indonesia). Project tersebut di bawah skema SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) yang didanai oleh JICA (Japan International Cooperation Agency) dan JST (Japan Science and Technology Agency). Project tersebut biasa disingkat sebagai BAGUS (maaf… bukan Pak "Bagus Aryo Sutikno" Perusuh disway ya…) BAGUS (Beneficial and Advance Geothermal Use System) Project untuk mengembangkan metodologi dalam mendeteksi titik uap (steamspot) panas bumi di Indonesia terutama untuk mengurangi biaya eksplorasi. Selengkapnya : www.itb.ac.id itb-dan-universitas-kyoto-perkuat-kerjasama-di-bidang-pengembangan-teknologi-eksplorasi-sumberdaya-panas-bumi
Budi Utomo
Daripada Geothermal ada pilihan kreatif lain yang zero waste dan ramah lingkungan dan mulai dibicarakan scientists. Pertama, matahari buatan yang menggabungkan dua atom hidrogen menjadi satu atom helium. Meniru proses terciptanya matahari/bintang. Koh Liang Yang An bisa menjelaskan secara teknis teknologi yang sedang dikembangkan Tiongkok dan Barat ini. Kedua: PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) yang ditempatkan mengapung 50 km di atas permukaan bumi. Karena foton dari matahari/surya yang ditempatkan mengorbit di ruang angkasa itu bisa berpuluhkalilipat ketimbang yang diterima di permukaan bumi. Cara transfer ke bumi melalui gelombang elektromagnetik. Dan ini yang sedang berusaha dibikin para scientists di Barat dan Tiongkok sebagai alternatif artificial sun. Betul juga sih. Ngapain ribet bikin matahari buatan. Lha matahari yang sudah ada gak dimanfaatkan maksimal. Begitulah ide-ide “gila” nan kreatif dari “ulama” eh “scientist” yang saya ketahui. Ulama dalam bahasa Arab bisa berarti agamawan/religionist dan Ilmuwan/scientist. Masalahnya di Indonesia ini yang pertama sudah terlalu banyak nan gaduh dan yang kedua sangat langka dan pendiam serta pemalu seperti badak bercula satu di Ujung Kulon.
Liáng - βιολί ζήτα
Papah Shin Chan, teknologi yg disebut sebagai matahari buatan itu masih perlu waktu yg luama dalam riset pengembangannya. sedangkan kebutuhan energy itu mutlak, yg lebih mungkin untu
yea aina
Faktor pembatasnya sudah dituliskan: data hanya bisa didapatkan dengan mengebor. Kabarnya hasil KTT G20 ada "semacam bantuan" untuk pengembangan EBT. Kalau memang ada, sudah cair, tapi dialokasikan untuk proyek lainnya, artinya jelas si banci masih ada he he he.
yea aina
Lagi-lagi semakin jelas siapa 'banci'nya. Mana mungkin menutup "sumber pendapatan"hanya demi meraih bantuan? Keperkasaan negeri penghasil listrik BERLEBIH ini ada di batu bara dan PLTGUnya ha ha ha. Ada potensi dibulan April (kuartal ke 2) beban keperkasaan berlebih akan dibagikan kepada pelanggan non subsidi. Penyesuaian tarif setelah evaluasi tentunya.
Rihlatul Ulfa
Melihat bagaimana Gautam Adani mau merombak kawasan kumuh terbesar di Asia. tampaknya terlalu konyol. melihat bagaimana perusahaan asal Amerika Lehman Brothers, juga Dubai Develotment dan Capital Land Singapura pun gugur untuk membangun proyek tersebut. dengan perhitungan luas wilayah 200 hektare dan dihuni 1 juta jiwa. terlalu sesak untuk para investor menangani proyek ini. apalagi sampai 17 tahun lamanya. dan Adani akan mengandalkan bank pemerintah yaitu bank Baroda. tidak ada pilihan yg lebih baik dari apapun keputusannya. proyek pembangunan ini, ibarat penyakit komplikasi, masalahnya sudah menyebar kemana-mana, diobati pun harus banyak obatnya, juga harus ada jeda waktu yg pas dengan dosis yg tepat.
Jimmy Marta
Itu dokumen tender bgmn toh bunyinya?. Sebuah dokumen tender kan harus jelas apa yg ditawarkan, brp nilai hps nya apa syarat2 ketentuan bg yg mau ikut tender. Saya jd bingung, ini tender jenis apa. Apakah untuk eksplorasi atau eksploitasi?. Makin gk ngerti lg jk sudah ada pemenang tp gk segera eksekusi. Kan harusnya ada ketentuan jangka waktu. Ada jaminan penawaran, dan ada denda jk ingkar dari kontrak?. Entahlah…! Jika begini, bukan geothermalnya yg gk jelas kelaminnya, tp tendernya yg banci..
Rihlatul Ulfa
Juru bicara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto mengatakan, Hakim Wahyu sudah lama mengenal Dewinta Pringgodani, 57 tahun. video yg sempat beredar itu ternyata direkam oleh Dewinta saat keduanya mengobrol, di ruang tunggu dokter Terawan Agus Putranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Dewinta juga dikenal sebagai orang dekat para petinggi Kepolisian.kepada beberapa orang Wahyu bercerita ia merasa di khianati oleh Dewinta karena telah merekam dan menyebarkan video itu. Wahyu juga merasa lebih was-was, karena merasa makin banyak orang lalu-lalang di rumah dinasnya, ia pernah tak sengaja menemukan alat pemandu posisi atau GPS di salah satu mobil sewaannya. beberapa bulan belakangan Wahyu kerap berganti mobil untuk menghindari teror atau hal buruk lain.Djuyamto juga mengatakan pada akhir Desember tahun lalu, ia menerima kiriman 100 eksemplar majalah Tempo yg menurunkan laporan utama "Perang Tambang Para Jenderal" artikel itu menceritakan peran Ferdy Sambo di balik kasus suap tambang batu bara ilegal di Kalimantan Selatan. seorang petugas yg mengetahui proses sidang mengatakan ada juga hakim agung yg memprotes hukuman mati untuk Sambo. ada pun yg lainnya, Komisi Yudisial menawari para hakim mendapat pengawalan khusus, hingga menyiapakan rumah aman. tetapi di tolak oleh para hakim.
Handoko Luwanto