Toeng Thor
Pertanda baik untuk Abah, paling tidak untuk menangkal tudingan intoleran Kalau Abah di terima oleh komunitas Tionghoa, tapi ada juga yang memaksa seolah di terima di suatu komunitas demi untuk citra Tapi ya sudahlah yang penting mereka juga berbuat sesuatu meskipun tidak berkesinambungan (jelang perhelatan tertentu)
Mahmud Al Mustasyar
Abah DI yg muslim diterima baik di komunitas Tionghoa, Rocky Gerung yg non muslim diterima baik di kalangan muslim, jadi adem rasanya. Sayangnya situasi perpolitikan di tanah air sudah mulai memanas menjelang kontestasi 2024.
Liáng - βιολί ζήτα
Tanpa bermaksud mencampuri urusan agama yang lain, sejujurnya sejak dulu saya bingung sekali. Apa sebenarnya perbedaan fungsi "Vihara dan Kelenteng" - untuk penganut agama "Budha - Kong Hu Cu - Tao" ?? Mohon maaf, terkesan sekali koq campur aduk ya. Sepertinya, definisi Religion dan Tradition/Culture pun sudah di-arti-kan berbeda.
Fa Za
Di vihara hanya ada 1 patung, di klenteng ada banyak patung.
sigit
dewa = ?????? dewa tidak sama dengan Tuhan…. mungkin dewa ini dianggap "tawasul"
bagus aryo sutikno
OJO mbok pikir jeru2 Mas. Kuwi mung wayang.
Fa Za
Barakallah fi umrikum… selamat ulang tahun para dewa. Semoga panjang umur dan sehat selalu.
Liam Then
Sepertinya bukan hanya fenomena di Indonesia saja. Mungkin dari dulunya sudah begitu, akulturasi budaya. Cina kuno dulu sebagai salah satu pusat peradaban dunia bagai spons besar yang menyerap dan mempengaruhi. Contohnya ketika mongol masuk menguasai Cina, malah mengadaptasi tata cara tempat yang di jajah. Atau inilah Jeniusnya Jengish Khan, kurang lebih sama seperti ketika Alexander the Great ,waktu masuk menguasai Turki kuno dulu. Pendapat kedua , kelenteng yang tercampur altar puja Fo,Dao dan De. Adalah bentuk toleransi langsung pemegang kuasa saat itu, Pak Harto. Kita sudah tahu kondisi pasca 1965. Posisi Tionghoa saat itu sangat "canggung". Karena banyak yang terlibat kelompok komunisme, yang sedang menjadi pariah. Karena itu gerak geriknya tentu sangat di awasi dan terbatas, karena pakem yang di pegang Pak Harto dulu adalah stabilitas. Yang unik dari kelenteng sebenarnya, dewa lokal ada kesempatan masuk. Di Pontianak saya sering ketemu, ada altar khusus untuk Datuk A, Datuk B. Hahaha, saya juga sering bakar dupa di depannya. Bukan apa, just in case aja