Liam Then
Kalo ahli psikologi kriminal dan forensik, pasti ada penjelasan hal-hal seperti ini. Misalnya ini menjelaskan para tersangka bukan penjahat karier. Melainkan dadakan. Yang seperti fiksi dr.Hannibal Lecter itu yang mengerikan. Kalau tak salah belasan tahun silam di Jakarta pernah terungkap ,psikopat membangun incenerator bawah tanah di rumahnya. Korbannya ada beberapa. Mengerikan juga. Tapi yang mengerikan itu penjahat yang rapi jali, pakai dasi, kadang muncul di tv , kadang di baliho, senyumnya berseri-seri. Tutur katanya manis tak berperi. Tapi hatinya hitam kelam, bansos kelas teri di sikat juga.
yea aina
Si bapak mainnya sudah cermat, rubikon a/n pekerjanya, bisnis property a/n istri. Tak perlu melaporkan harta yang bersumber bisnis "keringanan pajak". Eh lhadalah ……, anaknya sembrono pamer rubikon dan moge di medsos. Jadilah anak pamer, bapak dikeler kwkwkw.
Udin Salemo
#everyday_berpantun Orang hulu membeli obat/ Obatnya bukan obat herbal/ Abby Choi memang orang hebat/ Selebriti medsos berbayar mahal/ Orang hulu membeli obat/ Obat dibeli di Balai Karangan/ Banyak bunga boleh kau dapat/ Jangan diambil bunga larangan/ Orang hulu membeli obat/ Obat dibeli di Apotik Manjali/ Kalau sekali boleh tersilap/ Boleh minta maaf sekali/ Orang hulu membeli obat/ Apotiknya tutup punya halangan/ Bercinta dahulu tapi tak dapat/ Kini sudah jadi kenangan/ Orang hulu membeli obat/ Belinya di warung Wak Uncu/ Sudah tua janganlah kumat/ Malu sama anak cucu/ Orang hulu membeli obat/ Penjual obatnya sangat bijak/ Karena dia mantan pelakon/ Curiga kita punya sahabat/ Yang bekerja di ditjen pajak/ Gampang punya moge dan rubicon/ Ka muko bantangan lapiak/ Bawo siriah jo pinang/ Kalau baitu pintonyo adiak/ Bulan muko uda maminang/ Makin labek buah kuini/ Daunnyo banyak basarang hantu/ Makin paniang kapalo ko kini/ Tanggal gajian indak manantu/
Johannes Kitono
Tidak ada kejahatan yang sempurna. Semuanya pasti terbongkar, hanya masalah waktu saja.Mantan mertua yang pensiunan polisi terlalu serakah. Ibarat dikasih Apartemen TA maunya rumah di Menteng dan bunuh yang kasih. Abby Choi memang baik hatinya tapi terlalu naif. Kalau sudah cerai sama suami kok supirnya masih Anthony Choi, kakak ex suaminya. Sama saja seperti pakai ular jaga kandang ayam.Seandainya Abby Choi yang cantiknya 5 i punya konsultan di CHD, nasibnya pasti beda. Tetap akan jadi selebriti cantik, tajir dan bebas dari mutilasi kerabat ex suaminya.Semoga Abby Choi yang cantik Rest in Peace, keempat anaknya mendapat keadilan berikut semua aset peninggalannya.Semoga Semuanya Hidup Bahagia.
Yellow Bean
Di belahan dunia lain menjadi istri PNS adalah impian banyak wanita termasuk gadis yang ada diantara David dan Mario Sayangnya hal itu sangat jauh dari angan ku yang terbiasa bekerja keras di ladang orang tua. Setelah bekerja beberapa tahun sebagai buruh pabrik baru tau kalau gaji pokok PNS sangat kecil di masa Pak Harto. Sebagai pembanding. Gaji buruh pabrik masa kerja 3 tahun sama dengan total gaji masa kerja 14 tahun PNS Pantesan camer mencabut ijin pdkt anak bujangnya karena takut anaknya kelaparan kalo nikah dengan gadis kampung yang cuma modal dengkul. Tentu beda dengan Choi yang cantik banyak uang plus banyak tabungan. Choi membaca kisahmu aku seperti berdiri di depan cermin sebagai Upik abu
Mahmud Al Mustasyar
Kalau di negara kita ada yg lebih sembrono. Seorang anggota Polri yg masih aktif dari Densus 88 anti teror, yg melakukan pembunuhan thd sopir taxi on line; dimana tas yg berisi KTA tertinggal di dalam taxi.
Yellow Bean
Antara jagung manis dan Brownis Mana pilihanmu ? Kalo aku langsung pilih jagung manis. Manisnya alami. Kamu iya kamu mungkin banyak yang mau brownies iya brownis Bronis= brondong manis Apalagi yang seperti Mario tajir melintir hihihi
yea aina
Sembrono, karena kurang cermat menghitung peluang dan resiko. Mungkin, pelaku sembrono merasa ber IQ di atas rata-rata atau terlalu pede kekuasaan bisa menyelesaikan semua resiko. Tiga skandal besar: Sambo, TM dan RAT, menggambarkan betapa berkuasa dan kepedean pintar, menggelincirkan seseorang bertindak sembrono. Sepandai-pandainya bajing(an) melompat, pasti akan jatuh juga. Tunggu kesembronoan datang saja.