Tak apa ,fak ada fitur edit, biar kebiasaan, mau posting apa di pikir dahulu. Sekali terposting lancang jari tak terubah. Biar nyaho…kwkkwkkw, kalo typo tidak apa, saya saja sering typo, tapi karena sudah wanti-wanti dulu supaya pembaca maklum,lah yen sudah tua, jari kaku, keyboard hp kecil. Lagian pembaca sudah tak angkat semuanya ber-IQ diatas rata-rata , jadi bisa mengenali typo. Sing tak mengenali,tak mungkin misuh, masak mau ngaku IQ rendah ? Kwkwkkwwk
Nimas
Jika tidak ada yg dipikirkan, berbahagialah, karena tidak ada yg di pikirkan. Menarik quotenya sederhana di mata, dlm makna. Terima@kasih Koh …
Liam Then
Ingat waktu mengadu nasib di Jakarta, tinggal di Tangerang, setiap hari 3-4 jam waktu terbuang percuma karena kemacetan di jalan.
Er Gham
Pajak progresif dimaksudkan untuk membatasi kepemilikan kendaraan pribadi. Tapi sepertinya tidak berhasil. BPKB bisa atas nama orang tua, atau saudara yang tidak tinggal serumah. Kemacetan di Jakarta dan kota kota sekitarnya tidak terbendung. Semua pemotor pun bercita cita memiliki kendaraan roda empat. Tidak penting jika rumahnya tidak memiliki garasi. Kemacetan semakin parah. Tidak mudah memaksa para pekerja menggunakan kendaraan umum. Semakin lama akan ada semboyan di billboard yang dipasang produsen rokok: MEROĶOK TIDAK MEMBUNUHMU. KEMACETAN YANG AKAN MEMBUNUHMU.
*) Dari komentar pembaca http:/disway.id