Natalia Ultah

Sabtu 25-03-2023,03:25 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Kisah Saridi dan Husein menunjukkan kepada kita bahwa pendidikan memang tidak berbanding lurus dengan kekayaan, yang Sarjana belum tentu lebih kaya dari yang hanya lulus SD bahkan tidak sekolah sama sekali, kekayaan berbanding lurus dengan kerja keras dan usaha, sedang sekolah berbanding lurus dengan pengetahuan dan ketrampilan, itupun kalau pengetahuan dan ketrampilan nya tidak digunakan hanya jadi potensi yang tidak menghasilkan

Liam Then

Terkait materi dan kesejahteraan, mari berintrospeksi, keinginan kita sudah sekuat apa, berapa energi yang kita fokuskan disitu, berapa pikiran yang sudah kita curahkan ke situ, apakah sudah cukup, apakah cukup fokus? Apakah kita cukup mawas dengan trah genetik ,kemampuan otak, daya jangkau visi, yang kita warisi? Manusia punya keterbatasan, dan juga keistimewaaan. Apakah kita cukup mengenali diri sendiri, kemampuan dan keterbatasan pribadi kita? Karena hanya dengan ini, kita bisa mengadaptasi, hal-hal tertentu akan bisa menjadi terlihat jelas, dan pilihan akan menjadi gampang. Sosok-sosok yang sejahtera dan berlimpah materi, mereka setidaknya punya kecenderungan sama, fokus mereka kuat disitu. Segala upaya, keseharian mereka, fokus disitu. Mereka bangun, berkegiatan, berangkat tidur, dengan fokus yang sama. Tak semua manusia sama, tapi manusia di berkahi kemampuan untuk mengimitasi, meniru, menyesuaikan diri. Kendali diri, kendali keinginan,bisa mengubah hidup manusia. Hehehe…diatas meracau tak jelas, jangan terlalu di pikirkan. Sebenarnya yang penting itu sehat dan bahagia. Kaya itu bonus. Orang kaya itu pusing nya besar. Punya pabrik besar pabrik panci misalnya 1500 buruh. Misalnya @ 2jt. Anda harus jual panci sebanyak 3M setiap bulan hanya untuk nutup ongkos buruh, belum listriknya, belum pajaknya, belum bahannya. Jadi seperti komen Cak Mul kemaren, nikmat apa yang sudah kamu dustakan? Kwkwkwkwk

Muhammad Sk

Baru baca detik. Muncul di beranda chrome. Ada patung Bunda Maria di tutup terpal. "Bunda Maria adalah ibu dari Yesus menurut Alkitab perjanjian baru. Dan Ibu dari Nabi Isa as menurut Al-Qur'an". Menurut Al Quran lagi, ayah Siti Maryam adalah Imran (di abadikan dalam surat Ali Imran). Ada kemungkinan menjadi saudara Nabi Zakariya as. Kemungkinan lagi peringkat Siti Maryam jauh lebih tinggi di atas Rabiatul Adawiyyah. Kurang paham juga. Teliti sendiri saja. Jangan malas? . Cuma ambil data riset dari Maba. Lewat skripsi. Melihat berapa persen yang dapat Di kerjai secara Random. Dst. Sumber: wikki. "Intinya, masalah di jakarta mau coba di sebar ke wilayah lain. Ts nya iya. Oh lo lagi lo lagi. Orang-orang yang baru belajar filsafat eksistensi???". Secara teoritis, namanya patung iya tetep patung. Dampak umum hanya secara psikologi. Itupun sangat sedikit. Tidak ada dampak khusus. Hanya dampak "sugesti", pemandangan sesaat. Tidak ada yang namanya akibat melihat patung bunda maria satu hari saja. Tiba-tiba orangnya langsung istiqomah dugem ke club malam. Patung juga tidak dapat mengeluarkan suara. Apalagi bergerak. "Jadi tidak mengganggu sama sekali". Beda sama orang-orang yang pada ribut-ribut di monas. Sangat mengganggu beranda medsos, sampai jalanan!. Atau jangan-jangan dugaan saya patung itu di tutup oleh calon-calon pengikut dajjal?. Iya, sama patung "Bunda Maria" saja sampai takut. Sampai di tutup. Saking mudah kualatnya Wkwkwkwkwkwk

yea aina

Sebagaimana telah dicontohkan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, Saridi dan Husein telah "meng-sa'i-kan" diri mereka dengan kesungguhan mecari sumber penghidupan. Secara leksikal sa'i berarti upaya, usaha, pengerahan tenaga dan perjuangan. Sa'i adalah sebuah pencarian. Siti Hajar berlari-lari mondar-mandir, dari bukit Shafa yang secara harfiah berarti kesucian ketegaran, dan berakhir di bukit Marwa, secara harfiah diartikan air penghilang rasa haus. Mongomong rasa haus, bukit Marwah bagi yang berpuasa hari ini, ada di waktu Maghrib nanti.

Agus Suryono

SEBENARNYA HUSEIN JUGA LULUSAN S3.. Suatu hari di tahun 90an, saya ikut seminarnya pak Hermawan Kertajaya. Salah satu pembicara tamunya adalah Abah DIS Saat memperkenalkan diri, Abah mengatakan.. "Saya lulusan S3. Yaitu SD, SMP dan SMA.. Sehingga, sebenarnya Husein, sekolah dan kecerdasannya mungkin SETARA dengan Abah DIS. Hal itu karena, Husein, meski tidak pernah sekolah SD SMP dan SMA, tetapi beliau lulusan Tsanawiyah, Ibtidaiyah dan Aliyah. Artinya beliau lulusan SETARA SD, SMP dan SMA. Dengan kata lain, tingkat pendidikan Husein adalah SETARA Abah DIS.. #setara S3.. (SD SMP SMA).

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Tags :
Kategori :

Terkait