No Gag

Kamis 06-04-2023,03:21 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

iMM Indonesia Markup & Maju

Sebagian "rumor" kisah kehidupan orang jadul "zaman pak harto". Maling kayu jati satu biji. Di pikul sendiri. Karena maling. Jalan kaki. Tak ada truk fuso. Naik turun naik turun. Untuk di tuker nasi, atau singkong. Paling, satu biji dapat satu piring. Sampai ada kejadian orang maling nasi. Saking kebanyakan tragedi pada zaman itu. "Lalapannya belalang". Zaman presiden sekarang. "Mangan loss. Ngerokok loss. Joget 30 detik dapat di tuker kendaraan mewah. Nonton TV tak perlu selalu berjamaah. Ngecap asal ngomong, nyerang pemerintah misal juga dapat uang biasanya". Kurang piye-piye???. Wkwk.

Giyanto Cecep

kalau aku cerita masa lalu, masa ketika kecil dikampung dibawah kaki gunung slamet yang selalu slamet tidak meletus, didepan anak-anak dan istri, komentar anak diawali dengan kata .. yah cerita sengsara lagi dech … kenyataan memang demikian, orang seumur saya dan juga seumur pak DI, yang lahir dikampung, ceritanya hampir sama atau paling tidak mirip. cerita tentang surau kecil dengan ustadz yang sudah tua dengan tangan yang selalu adem ketika diajak salim, cerita tentang main bola disawah dengan bola buatan sendiri dari kaki diunthel-unthel, cerita ketika jalan dijalan setapak malam-2 kemudian menginjak "kotoran kerbau" , cerita ketika pulang ngaji lewat rumpun bambu yang bergerak mentiung tertiup angin dan kita serempak " ana memediiiiii "… lari tunggang langgang, cerita tentang mandi di sungai yang bening dan adem, cerita mencari jangkrik disawah .. itula sebagian cerita anak kampung .. yang khas .. entah kampung mana.. asal masih indonesia .. dan jawa saya tidak tahu, apa yang akan anak-anak saya ceritakan ke anak-anak mereka nanti. apakah akan cerita ketika pertama kali main nentendo ? .. ketika pertama kali main PS-1 ? .. entah jaman memiliki kekhasan dan romantisme sendiri-sendiri .. begitulah sunnatullah

Amat K.

Bahasa Banjar "batagar" atau "betagar" sama saja, Om @YR. Yang pertama pelafalan dalam dialek Banjar Hulu (BH). Yang kedua pelafalan dalam dialek Banjar Kuala (BK). Abah Dis banyak bergaul dengan penutur bahasa Banjar Kuala (Galuh Samarinda). Karena saya dan Pak Joko tinggal di daerah hulu Kalimantan Selatan, kami melafalkannya "batagar".

Jokosp Sp

Paku-paku yang lain bolehlah "batagar". Tapi amun paku yang satunya sama sekali kadak boleh sampai batagar, bahaya banar, kadak ada bararti hidup ini. Jadi harus rajin marawatnya, rajin mamakainya, rajin maasahnya biar tatap landap saat handak mamakainya. Harus rajin jua mambari hintalo bajarang satangah matang biar tatap kawa tagak sampai syubuh. Itu pang resep tatuha bahari. Harus rajin-rajin jua mamandiakan lawan randaman banyu sirih biar harum. Sisihakan sapalih randaman banyunya buat mamanya jua, Khasiatnya wiuh tok cer banar. Selain harum, bisa keset banar kayak masih pengantin hanyar ja. Buktikan hak ulun kadak badusta, ulun bujur kadak bajual jamu. Makanya pinggir kabun ada ai tanaman sirih subur bagalantungan. . Maaf puasa, ini khusus konsumsi orang tuha yang tahu bhs banjar ja.

Yellow Bean

Pak @Yusuf Ridho Di kampung saya saleh adalah olahan pisang. Terimakasih koreksinya

Liam Then

Saya dulu saking seringnya di tanya kapan nikah. Saya jawab : daya mau piara sapi saja, bosan bisa di jual, kalo nikah, habis banyak, bosan tak bisa di jual. Yang tanya langsung mesem-mesem. Ada benarnya juga

Samsul Arifin

Tetangga, sanak saudara selalu punya stok untuk bertanya setiap kita silaturahmi dan Unjung Unjung ketikan hari. 1. Ketika Seumuran TK yang ditanya orang tuanya. 2. Ketika Seumuran SD biasanya ditanya udah kelas berapa ini. 3. Ketika Seumuran SMP/ Mts dan SMU/ Aliyah masih seputar sekolahan dan kadang kadang udah nanya udah punya pacar belum. 4. Ketika udah kuliah pasti ditanya udah semester berapa? Dan pasti sudah ada yang cocok belum ? 5. Tapi Klo udah lulus Pertanyaan "KAPAN NIKAH " sudah pasti di dengar di setiap kita silaturahmi… Tapi itulah hidup akan selalu ditanyakan oleh orang lain. Dan Bahkan Ketika Orang MATIPUN akan ditanya Oleh Malaikat. Begitu pula Nanti Di Akhirat Kita akan ditanya berbagai oleh TUHAN… Saya pikir hidup dan Mati kita harus siap menerima pertanyaan pertanyaan… Tapi memang benar ketika di Dunia Perjombloan Yang paling ngenes bila ditanya "KAPAN NIKAH".

Agus Suryono

ANAK JAMAN DULU BANYAK YANG KORENGAN KAKINYA.. Hal itu karena.. 1). Jarang yang punya alas kaki. 2). Suka hujan-hujan.. 3). Tidur malam tidak didahului "cuci kaki". Padahal sebelumnya kemana-mana, hari itu, tetap tanpa alas kaki. Dan menginjak apa aja yang ada di bawahnya. 4). Orang jaman itu banyak yang belum tahu istilah alergi. Apa aja dimakan, meskipun itu makanan allergen. #mbah Google belum ada..

Tags :
Kategori :

Terkait