Formalis Alevi

Kamis 13-04-2023,03:15 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

Sudah biasa orang Jawa memberi nama tambahan dengan profesinya. Mbah Mul bebek karena ternak bebek. Pak Samijan Kijing karena tukang bikin kijing. Ada juga ditambahi embel-embel nama berdasar fisiknya. Misal Bambang gendut, Titik ceking dan sebagainya. Tambahan nama di belakang nama resmi juga sering menggunakan nama ayah. Di dusun saya ada dua orang yang bernama Suraji. Untuk membedakan mereka, maka yang satu menambahkan nama ayahnya. Terkenallah ia dengan nama Suraji Iman, karena ayahnya bernama Iman Rejo. Hal lucu yang sering terjadi ketika misalnya ada orang bertanya: "Rumahnya Pak Suraji yang mana ya ?". Warga yang ditanya pasti akan ganti tanya, "Suraji Iman atau yang tidak iman ?". Jadi, tambahan nama Iman bikin Suraji yang lain dinegasikan menjadi tidak beriman. Wkwkwkwk.

Alfi Nur Afifah

Habis gelap tak kunjung terang

Udin Salemo

#everyday_berpantun Pergi melawat ke Terengganu/ Jangan lupa beli kerupuk lekor/ Menteri baru diangkat katanya "anu"/ Uang 349 T memang banyak ekor/ Panjang jalan rusak di Ambulu/ Rusak yang parah dekat jembatan/ Gonjang ganjing politik jelang pemilu/ Memang banyak penuh kejutan/ Mentari terasa panas menyengat/ Bercucuran keringat si Sonya/ Sonya mau pergi ke Sarangan/ Menteri ngotot penuh semangat/ Padahal itu bukan lapaknya/ Ada apakah itu gerangan/ ilan kapalo ilan/ sakarek kapalo nago/ maso ketek bakalainan/ lah gaek barubah tido/ duduak bamanuang di barando/ sutan pamenan ka calon rajo/ ndak dapek gadih tuka jo jando/ biayanyo yo samo sajo/

Liam Then

"Guru, coba lihat berita, ada kasus 189T, wah sampai sidang RDP guru"

"Ada kau lihat orang jadi tersangka?"

"Tidak ada guru"

"Ada kau lihat orang di tangkap"?

"Tidak ada guru"

"Ada kau lihat orang saling ancam?"

"Ada guru"

"Siapkan kereta, guru harus berangkat ke Ibukota"

"Lah, untuk apa guru"

"Kamu ingat ini, di kala air keruh, banyak ikan mabok"

Tags :
Kategori :

Terkait