Payudara besar atau kecil, apa ada pengaruh nya pd kanker? Payudara besar lebih mudah kena kanker?
Amat K.
Tapi untuk istriku tercinta, kutahbiskan diri untuk jatuh berkali-kali. Karena jatuh hati padanya adalah hal terindah dalam hidup.
Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
Pengalaman bedah yg saya alami. Saya punya benjolan di punggung. Makin lama makin besar. Saya khawatir. Saya agak takut. Suatu hari benjolan itu sakit sekali. Warnanya jadi hitam merah. Akhirnya saya ke dokter bedah. Saya konsultasi. Dan dokter nya ramah. Mrnjelaskan bahaya bahaya kalau tidak segera di operasi. Saya tanya biayanya. Karena memang spesialis bedah, harganya membuat saya kaget. Karena saya tak mampu. Akhirnya saya ngomong mau cari biaya dulu. Kemudian saya pindah ke dokter yg lain. Konsultasi. Juga dijelaskan dengan baik. Dokter pun berkata sudah biasa mengoperasi benjolan seperti itu. Dan yg membuat saya kaget ternyata biayanya. Yaitu cuma 10 persen dari biaya dokter ahli bedah yg pertama. Akhirnya dioperasi di situ. Sampai sekarang sudah hampir 12 tahun. Dan alhamdulillah sembuh total. Memang benar ada dokter yg money oriented dan ada pula yg social oriented. Hanya pengalaman pribadi.
Alfi Nur Afifah
sekitar 6 bulan yang lalu saya merawat saudara yang mengalami batuk terus menerus dan sesak nafas, setelah dibawa ke rumah sakit ternyata beliau di diagnosa ada cairan di paru paru. dokter menganjurkan harus menyedot cairannya supaya beliau tidak sesak napas. Ternyata setelah cairan nya disedot tiba-tiba muncul benjolan di dada. Untuk itu dokter mengharuskan biopsi agar tahu itu kanker atau Begitu tahu ternyata itu kanker sudah stadium 4. Pengobatan satu satunya harus dikemoterapi, tetapi saudara saya tidak sanggup. Dokter memberi tahu keluarga bahwa saudara kami sudah paliatif dan hanya menunggu keajaiban. Kami sekeluarga hanya berharap semoga ada mukjizat dari Tuhan, tapi ternyata tuhan berkata lain. #SemogaSemuanyaSehatSelalu
Liam Then
Orang-orang seperti dokter Mik inilah yang menyanggah Indonesia kita dari keruntuhan. Masih banyak orang baik di Indonesia. Jangan putus asa.
Jimmy Marta
Sayapun mengagumi dr Mik dg prinsipnya, melihat dunia dari sisi baik dan buruk. Ia tidak mempertimbangkan soal kalah menang, untung rugi.
Pryadi Satriana
Dokter Mik ikut merasa bersalah secara moral, karena itu "sangat terpukul mentalnya." Namun, jika dokter Mik MELAKUKAN BEDAH MENINDAKLANJUTI "TEMUAN" DOKTER PATOLOGI, menurut saya dokter Mik TIDAK BERSALAH, walaupun rasa bersalah itu "tidak bisa dihilangkannya." Pasal 16 Kode Etik Kedokteran Indonesia itu untuk melindungi privasi pasien, BUKAN UNTUK TIDAK DIBERITAHUKAN KEPADA PASIEN. Namun, "tindakan malpraktik itu" diawali KESALAHAN PATOLOG, yg menyebutkan adanya kanker. Jika digugat pasien, tergugat I adalah dr. Patologi, yg lain2 menjadi "turut tergugat." PASIEN MUNGKIN TIDAK TAHU TELAH TERJADI MALPRAKTIK, NAMUN ITU TIDAK MENGHILANGKAN TANGGUNG JAWAB MORAL UNTUK MEMBERITAHUKAN YG SEBENARNYA TERJADI KEPADA PASIEN, SEKALIGUS PERMOHONAN MAAF & PEMBERIAN KOMPENSASI KEPADA PASIEN TERSEBUT. Kita manusia beradab, berikan yang menjadi hak seseorang tanpa diminta, bahkan sekali pun orang tersebut tidak mengetahuinya. Itukah makna bahwa sesama kita adalah "saudara dalam kemanusiaan", itulah penerapan hukum kasih: "Kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri", orang Jawa menyebutnya "tepa slira". Salam. Rahayu.
Mirza Mirwan
Telanjur mengamputasi kaki pasien ternyata setelah diperiksa lebih dalam tida ada kanker. Itu jelas termasuk "medical malpractice", karena menyebabkan pasien dari Banjarmasin itu kehilangan kaki. Tetapi, sepertinya, ketiadaan kanker itu tidak diberitahukan kepada si pasien. Itu terbaca dari "Dokter Mik sangat terpukul mentalnya." Salahkah dr. Mik? Secara etika kedokteran Indonesia, tidak. Pasal 16 Kode Etik Kedokteran Indonesia menyebutkan: "Seorang dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia." Menurut saya yang awam, pasal itu kok terasa janggal. Padahal seperti pasien dari Banjarmasin itu mestinya bisa menggugat tindakan malapraktik yang menyebabkan ia mengalami kerugian, kehilangan kaki.
Liam Then