"Saya kagum dengan moderasi agama di sini," ujar mahasiswa dari Armenia. Ia mahasiswa S-3. Membawa istri dan anak balita. Saya bertemu anak itu. Lagi main-main di ruang asuh anak. Inilah universitas yang memiliki fasilitas ruang permainan untuk anak-anak mahasiswa.
Ia minoritas di Armenia. Hanya sekitar 7 persen penduduknya yang Islam. Selebihnya Kristen. Bahasa Inggrisnya bagus. Dan memang semua calon mahasiswa harus punya kemampuan berbahasa Inggris. Semua mata kuliah diberikan dalam bahasa Inggris. Atau Arab.
UIII adalah universitas negeri. Semua ditanggung negara.
Dibangun oleh negara. Dibiayai negara.
Presiden Jokowi memang menghendaki Indonesia bisa menjadi kiblat baru dunia Islam –antara lain lewat UIII.
Rektor pertama yang ditunjuk pun mencerminkan misi itu: Prof Dr Komaruddin Hidayat.
Anda sudah tahu: ia mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Ciputat Jakarta. Dua periode. Ia orang pesantren. Lulusan Pabelan Magelang, di dekat kampung kelahirannya yang miskin saat itu: Muntilan.
Setelah lulus S-1 di Ciputat Komar mendalami ilmu filsafat Barat. Di Ankara, Turkiye. Sampai meraih gelar doktor filsafat Barat.
Ia intelektual terkemuka Islam. Pernah pula memimpin program kajian Islam kontemporer.
UIII masih baru. Ini baru tahun kedua perkuliahan. Saya masih harus ke sini lagi dua tahun ke depan. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan*
Edisi 15 Mei 2023: Tanpa Wapres
Juve Zhang
Pemilu Thailand bikin kejutan Partai PM Prayut Chan hancuur di rujak rakyatnya. Partai Baru Move Forward Party 147 pimpinan anak muda Pita Lim, kedua Phue Thai besutan Thaksin dan ketiga ini yg paling GILA mereka akan melegalkan GANJA .wkwkkqk. siap siap anak muda kita touring ke sana sambil ber ganja ria dengan lady boy .wkwkkwk. Thailand kalau lihat sang Raja pake Thank Top jalan jalan di Jerman dan sang Ratu di photo bugil ya gak heran Ganja dan Lady boy makin seronok disana. Wkkwkw.
AnalisAsalAsalan
Identitas Politik dan Politik Identitas. Kedua frasa tersebut sering dianggap sama, padahal berbeda. 1. Identitas Politik. Warna merah, hijau, kuning, biru, religius, nasionalis, Islam, Kristen, dll. Yang ditulis Abah termasuk identitas politik. 2. Politik Identitas. Bawaslu sendiri belum membuat rumusan tertulis tentang definisi politik identitas, yang bisa dijadikan acuan semua pihak, misalnya dicantumkan di UU. Dari berbagai pembicaraan dan seminar, disimpulkan bahwa yang dimaksud politik identitas adalah politik SARA -- mengemukakan SARA yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Demikian sekilat -- bukan sekilas -- info. Hahahahaha.